Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datang ke Jakarta, Kepala Desa dari Sulawesi Tenggara Ingin Lihat Jokowi

Kompas.com - 31/12/2013, 22:03 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Desa Pole Maju Jaya, Kecamatan Polipolian, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Amirudin (53), datang ke Jakarta hanya untuk melihat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Ia datang bersama beberapa kepala desa lainnya di Kabupaten Kolaka untuk melihat langsung wajah orang nomor satu di Ibu Kota itu.

"Kami sengaja datang ke sini cuma mau lihat Jokowi saja," kata Amirudin, kepada Kompas.com, saat ditemui di Bundaran HI, Jakarta, Selasa malam.

Amirudin mengatakan, ia tiba di Jakarta pada 29 Desember 2013. Ia mengungkapkan, rombongan kepala desa itu di antaranya, Kepala Desa Tokai, Lamoare, Peatoa, Polenga Jaya, Wia Wia, Desa Tausu, dan lain-lain. Mereka menginap di sebuah Hotel di kawasan Djuanda, Jakarta Pusat.

"Kami ada 9 orang untuk kepala desa, tokoh masyarakat dan agama ada 19 orang," ujar Amirudin.

Menurut dia, nama Jokowi sudah akrab bagi warga Sulawesi Tenggara. Ia pun mengaku mengagumi sosok Jokowi. Amirudin berharap, Jokowi akan maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2014.

"Tolonglah Pak Jokowi jadi presiden. Kami mendukung, ini permintaan kami. Kalau kami kepala desa di Sulawesi Tenggara senang sekali. Karena Jokowi pro rakyat kecil. Kami tidak butuh pemimpin yang cuma cerita saja," ujar Amirudin.

Ia menilai, Jokowi terjun ke masyarakat untuk melihat langsung kondisi di lapangan. Menurutnya, hal ini berbeda dari pemimpin yang pernah ada.  "Yang pertama dia merakyat, yang kedua dia selalu turun lapangan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com