Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Teroris Ciputat Tak Pernah Ikut Pengajian Warga

Kompas.com - 01/01/2014, 09:42 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Lingkungan di sekitar rumah kontrakan para terduga teroris yang disergap Densus 88 pada Selasa (31/12/2013) malam, dikenal cukup aktif dan banyak kegiatan, seperi pengajian, kerja bakti, sosialisasi kebijakan dan sebagainya. Namun, para penghuni kontrakan tersebut, disebut salah seorang warga, tidak pernah mengikuti kegiatan bersama warga.

Aang (45), warga yang rumahnya dekat dengan rumah kontrakan terduga teroris, menyebut para penghuni tersebut tidak pernah berinteraksi dengan warga sekitar. Mengobrol pun tidak.

"Saya sih suka melihat ada motor banyak di depan rumahnya. Tapi memang orang-orangnya jarang ngobrol dan berinteraksi sama warga," katanya kepada Kompas.com di area lokasi penggerebekan, Rabu (1/1/2014).

Aang memperkirakan, rumah tersebut dihuni sekitar tujuh orang, berusia di bawah 40 tahun. Penampilan mereka pun seperti warga biasa, tanpa pakaian yang menunjukkan atribut keagamaan yang mencolok.

Selain itu, rumah kontrakan yang diberondong senjata Densus 88 itu baru saja direnovasi oleh pemiliknya, dua bulan lalu. Setelah direnovasi, baru dikontrakan.

Rumah kontrakan tersebut berlokasi di Gang H Hasan, Jalan KH Dewantoro, RT/ RW 04/07, Kelurahan Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Diduga di rumah ini berkumpul kelompok terduga teroris terkait penembakan polisi dan ledakan di Vihara Ekayana, beberapa waktu lalu.

Baku tembak selama sekitar 10 jam dan ledakan mewarnai penggerebekan ini. Polisi menyebutkan para terduga memiliki enam rangkaian bom dan menyebutkan di rumah itu ada enam ruangan yang dapat dipakai untuk para terduga bersembunyi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com