Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 7Eleven di Budi Kemuliaan yang Bikin Jokowi Merasa Dilecehkan

Kompas.com - 03/01/2014, 14:25 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Benar kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Minimarket 7Eleven di Jalan Budi Kemuliaan, Gambir, Jakarta Pusat, yang sudah disegel tetap beroperasi. Bahkan, pada hari disegel, minimarket itu tetap buka 24 jam.

Pantauan Kompas.com, Jumat (3/1/2014) siang, masih terdapat plang segel merah yang bertuliskan, "Bangunan ini disegel Peraturan Daerah No 7 Tahun 2010 Peraturan Gubernur Nomor: 128 Tahun 2012". Belasan muda mudi tampak asyik menikmati jajanan sembari berbincang di tempat duduk, baik di dalam maupun di luar yang telah disediakan 7Eleven.

Menurut Slamet (20), petugas parkir 7Eleven Budi Kemuliaan, minimarket tersebut baru dibuka pada 4 Desember 2013. Namun, pada 17 Desember 2013, bangunan minimarket tersebut disegel.

"Waktu pas dipasang plang segel, Sevelnya buka terus kok 24 jam," kata pria yang memakai behel tersebut.

Arif, Store Manager 7Eleven Budi Kemuliaan, mengaku tak mengetahui gedungnya disegel Suku Dinas P2B Jakarta Pusat.

"Saya enggak tahu masalah (disegel) itu. Saya tahunya cuma buka, operasional saja," ujar Arif.

"Kalau mau tahu jelasnya, tanya saja di pusatnya (Sevel Matraman). Di sini saya cuma jaga saja sejak tanggal 4 Desember. Enggak tahu apa-apa," katanya.

Pagi tadi, Jokowi memerintahkan Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah dan Kepala Suku Dinas P2B untuk segera menghentikan operasional minimarket tersebut. Jokowi mengatakan, jika bangunan sudah disegel tetapi tetap beroperasi, itu adalah bentuk penghinaan. Untuk kepala SKPD yang lainnya, Jokowi meminta agar tegas dan tidak setengah-setengah menindak para pelanggar di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com