Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Lebih Baik Buang Rp 20 Miliar daripada Rugi Banjir Rp 20 Triliun

Kompas.com - 15/01/2014, 17:49 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengapresiasi bantuan pemerintah pusat yang menanggung pembuatan teknologi modifikasi cuaca (TMC). Untuk menerapkan teknologi tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menanggung anggaran sekitar Rp 20 miliar.

"Kita enggak mau ambil risiko-lah. Lebih baik buang Rp 20 miliar daripada rugi banjir sampai Rp 20 triliun," kata Basuki di Balaikota, Jakarta, Rabu (15/1/2014).

Basuki berharap, melalui TMC, intensitas hujan yang turun di wilayah Jakarta lebih ringan. Hanya, menurut dia, semestinya tak hanya DKI Jakarta yang melakukan modifikasi cuaca. Daerah sekitar Jakarta, seperti Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi seharusnya juga meminta BNPB dan Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) untuk melakukan TMC.

Pasalnya, intensitas hujan yang turun di sekitar Jakarta juga tinggi. Apabila terjadi hujan deras di daerah hulu, maka Jakarta sebagai daerah hilir yang terkena imbas kiriman air.

Meski demikian, kata Basuki, banjir tahun ini lebih kecil dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ia meminta media massa tidak hanya menyoroti daerah yang masih terendam banjir. Sebab, banyak juga kawasan yang tidak lagi terendam banjir.

"Dulu, Sudirman-Thamrin tergenang, termasuk di Jakarta Utara, Pluit, semua tergenang. Kenapa sekarang beres? Ini karena normalisasi Waduk Pluit mulai beres," ujar Basuki.

Untuk membuat TMC, dibutuhkan anggaran hingga Rp 28 miliar. Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah DKI Jakarta Wiriyatmoko menjelaskan, Rp 20 miliar dari anggaran itu dari Pemprov DKI, sedangkan Rp 8 miliar merupakan tanggung jawab pemerintah pusat, dalam hal ini BNPB.

Karena keadaan mendesak, tanggungan Pemprov DKI Jakarta ditalangi dari APBN. Seperti diketahui, APBD DKI 2014 belum juga disahkan.

Adapun anggaran yang dialokasikan untuk penanganan dan kebutuhan logistik banjir pada 2014 sebesar Rp 41 miliar.

Sembilan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang berhubungan langsung dengan bencana telah berkoordinasi bersama Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD). Dana darurat sembilan SKPD segera dapat dicairkan dan dipergunakan.

Sembilan SKPD itu adalah Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana, Dinas Sosial, Dinas Kebersihan, Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perindustrian dan Energi, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com