Menurut Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Utara Wagiman Silalahi salah satu penyebab banjir di wilayah Kelapa Gading tak kunjung surut juga karena penolakan oleh warga di perumahan TNI AL Kelapa Gading untuk mengalirkan air genangan dan banjir tersebut ke Waduk Kodamar yang berada di belakang perumahan mereka.
"Warga menolak karena takut bila air dibuang akan membuat daerah tersebut banjir, padahal sebenarnya tidak akan seperti itu, masih aman kok," ujar Wagiman kepada Kompas.com, Jumat (17/1/2014) malam.
Salah satu warga kompleks tersebut, Sutrisno mengaku bila pengaliran air dilakukan akan mengancam keselamatan penduduk yang ada di komplek tersebut. Menurutnya warga menolak bila pembuangan air tersebut sebab ada kekhawatiran bisa membahayakan mereka yang tinggal di sana.
Ia menuturkan seperti pada tahun 2002 silam kompleksnya tersebut pernah dilanda banjir parah hingga menenggelamkan rumah mereka karena hal tersebut sehingga sampai saat ini rasa trauma itu masih ada,
"Niat baiknya sementara, tapi nanti membunuh orang banyak, cuman sesaat doang,” ujarnya.
Waduk Kodamar memiliki luas 100 meter x 20 meter dengan kedalaman 5 meter. Air yang bisa ditampung di waduk hingga 10 meter kubik air. Meski ada pompa yang bisa mengalirkan ke Kali Sunter, namun itu dianggap tidak bisa menjamin keselamatan mereka.
"Kalau Katulampa sudah mulai turun bolehlah, sekarang saja debit air di sana masih tinggi,” ujarnya.
Pantauan Kompas.com, di wilayah Jakarta Utara genangan dan banjir masih terlihat di depan Mal Kelapa gading dengan ketinggian air sekitar 30 cm dan Jalan Raya Cakung Cilincing dengan ketinggian air sekitar 30 cm.