Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Deras, Banjir di Kelapa Gading Kembali Meninggi

Kompas.com - 18/01/2014, 00:53 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Hujan deras yang kembali mengguyur Jakarta sejak Jumat (17/1/2014) sore hingga Sabtu dini hari ini menyebabkan genangan dan banjir yang sudah mulai surut di sejumlah titik kembali meninggi.

Seperti di Jalan Boulevard Barat, Kelapa Gading Jakarta Utara, air yang sudah surut pada siang hari kembali meninggi kembali menjadi sekitar 60 cm pada Jumat malam.

Menurut Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Utara Wagiman Silalahi salah satu penyebab banjir di wilayah Kelapa Gading tak kunjung surut juga karena penolakan oleh warga di perumahan TNI AL Kelapa Gading untuk mengalirkan air genangan dan banjir tersebut ke Waduk Kodamar yang berada di belakang perumahan mereka.

"Warga menolak karena takut bila air dibuang akan membuat daerah tersebut banjir, padahal sebenarnya tidak akan seperti itu, masih aman kok," ujar Wagiman kepada Kompas.com, Jumat (17/1/2014) malam.

Salah satu warga kompleks tersebut, Sutrisno mengaku bila pengaliran air dilakukan akan mengancam keselamatan penduduk yang ada di komplek tersebut. Menurutnya warga menolak bila pembuangan air tersebut sebab ada kekhawatiran bisa membahayakan mereka yang tinggal di sana.

Ia menuturkan seperti pada tahun 2002 silam kompleksnya tersebut pernah dilanda banjir parah hingga menenggelamkan rumah mereka karena hal tersebut sehingga sampai saat ini rasa trauma itu masih ada,

"Niat baiknya sementara, tapi nanti membunuh orang banyak, cuman sesaat doang,” ujarnya.

Waduk Kodamar memiliki luas 100 meter x 20 meter dengan kedalaman 5 meter. Air yang bisa ditampung di waduk hingga 10 meter kubik air. Meski ada pompa yang bisa mengalirkan ke Kali Sunter, namun itu dianggap tidak bisa menjamin keselamatan mereka.

"Kalau Katulampa sudah mulai turun bolehlah, sekarang saja debit air di sana masih tinggi,” ujarnya.

Pantauan Kompas.com, di wilayah Jakarta Utara genangan dan banjir masih terlihat di depan Mal Kelapa gading dengan ketinggian air sekitar 30 cm dan Jalan Raya Cakung Cilincing dengan ketinggian air sekitar 30 cm.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com