Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pascabanjir, Warga Butuh Pengangkut Sampah

Kompas.com - 27/01/2014, 15:19 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pascabanjir, banyak sampah dan endapan lumpur terlihat di Kelurahan Cililitan Kecil, Kramatjati, Jakarta Timur. Namun, sampah-sampah tersebut belum dipindahkan karena tak ada mobil pengangkut.

Menurut Hairudin, Sekretaris RW 07, pengurus RW bersama warga dan taruna siaga bencana (tagana) sejak pagi sudah melakukan pembersihan. Dia berharap agar mobil pengangkut sampah segera tersedia.

"Kalau bisa, mobil sampah dipercepat," harapnya, saat ditemui Kompas.com, Senin (27/1/2014).

Ketebalan lumpur yang mengendap di rumah warga mencapai 30 sentimeter atau setinggi betis orang dewasa. "Lumpurnya banyak sekali karena rumah warga tergenangnya juga dalam," ucapnya.

Soal sampah, menurutnya, kesadaran warga terhadap hal ini masih sangat minim.

"Warga masih buang sampah sembarangan. Misalnya yang jalanan atau rumahnya sudah bersih, lalu dibuangi sampah kembali," tuturnya.

Warga juga membutuhkan MCK keliling. "Dari pertama banjir, MCK nggak ada. Warga yang ingin buang air kecil biasanya menumpang di rumah warga atau toilet di gedung tempat pengungsian," katanya.

Hairudin mengatakan, perumahan warga di RW 07 kebanjiran hampir selama dua minggu. Ketinggiannya bervariasi, bisa sekitar 6 meter, bahkan mencapai lantai dua rumah warga.

Di RW 07, hanya ada satu dari 16 RT yang ada tidak terkena banjir, yakni RT 05. Adapun wilayah terparah di RT 06.

Saat ini, meski terbilang surut, banjir masih menggenangi sebagian wilayah RT 06 dan RT 09, kira-kira setinggi 60 sentimeter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com