Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Banjir di Otista Gratis Cuci Baju, "Nunggu" Pun Gratis Makan

Kompas.com - 28/01/2014, 17:26 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kekurangan pakaian bersih selalu menjadi masalah, tak terkecuali bagi pengungsi korban banjir. Namun, di posko pengungsian Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Otista, Bidara Cina, Jakarta Timur, pengungsi boleh mencucikan bajunya dengan gratis. Stan cuci gratis ini disediakan oleh salah satu merek perusahaan elektronik selama dua pekan.

"Kita akan ada dari tanggal 22 Januari sampai 4 Februari," kata Wahyu, koordinator stan pencucian di posko tersebut, Selasa (28/1/2014).

Stan pencucian dibuka mulai dari pukul 07.00 sampai 20.00. Untuk mencuci, pengungsi cukup datang ke stan ini dengan membawa baju kotor. Setelahnya tidak dikenakan biaya sepeser pun alias gratis. Warga juga tak perlu repot mencuci sendiri karena beberapa orang kru stan tersebut melayani pencucian tersebut.

"Warga datang ke sini kita kasih nomor antrean, kita labelin bungkusan cuciannya. Nanti ada kru kita yang cuciin sampai selesai 80 persen kering," kata Wahyu.

Ada sembilan mesin cuci yang digunakan di stan tersebut, lengkap dengan deterjen, pewangi, dan pelembut pakaian. Tidak ada batasan jumlah cucian, warga boleh datang lebih dari sekali dalam sehari dengan membawa pakaian kotor.

Mistina, warga RT 015 RW 006, Tanjung Lengkong, Jatinegara, merasa senang karena setiap hari bisa mencuci gratis di sana. "Alhamdulillah bisa nyuci di sini. Mesin cuci saya rusak terendam banjir. Di rumah sampai seatap," katanya.

Selagi menunggu cucian kering, ujar Wahyu, pengungsi bisa menunggu di ruang tunggu stan. Lagi-lagi, di sana warga dimanjakan oleh beragam fasilitas. "Disediain mi, kopi susu, bisa nonton TV juga. Jadi dia enggak jenuh (saat menunggu cucian)," kata dia.

Selain di GOR Bidara Cina, Wahyu menambahkan, stan serupa juga ada di posko pengungsian Attahiriah Kampung Melayu, Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com