Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menolak Cinta, Alasan Feby Lorita Dibunuh

Kompas.com - 03/02/2014, 07:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
 — Motif pembunuhan Feby Lorita (32), wanita yang jasadnya ditemukan dalam bagasi mobil di Tempat Pemakaman Umum Pondok Kelapa, Rabu (29/1/2014), diketahui karena cinta. Pelaku ED tersinggung karena pernyataan cintanya tak disambut oleh Feby.

Kapolres Jakarta Timur Kombes Mulyadi Kaharni mengatakan, hal tersebut terungkap dari pengakuan ED, yang tertangkap di Siantar, Sumatera Utara, Minggu (2/2/2014) dini hari. Sementara DN, kakak ED, membantu membawa mayat Feby.

"Pengakuan sementara pelaku, ia sangat tersinggung karena cintanya ditolak korban," papar Mulyadi, Minggu (2/2/2014) malam.

Mulyadi mengatakan, alasan Feby menolak ED ialah karena ED diketahui Feby sudah memiliki kekasih lain. "Itu semua berdasar keterangan dan pengakuan pelaku setelah kami bawa ke sejumlah TKP," kata Mulyadi.

Namun, penyidik akan memastikan motif pembunuhan bukan dari pengakuan pelaku saja. Penyidik akan mengonfirmasi dengan saksi lain. Selain itu, kata Mulyadi, penyidik juga perlu pembuktian dan bukan sekadar hanya pengakuan, untuk memastikan motifnya.

Ia menjelaskan, ED merupakan tetangga korban di Apartemen Comfort, Cibubur. Sebelumnya, ED juga tinggal berpindah-pindah. Menurut Mulyadi, sampai saat ini penyidik masih membawa ED ke beberapa tempat untuk mencari alat yang digunakan pelaku untuk menghabisi Feby.
Alat itu akan dijadikan sebagai barang bukti.

"Penyidik sudah ke beberapa tempat bersama pelaku untuk mencari alat yang digunakan pelaku. Saat ini belum ditemukan," ujarnya.

Dari hasil identifikasi, diketahui bahwa Feby tewas akibat luka senjata tajam di lehernya. Luka itu tepat mengenai urat besar atau nadi di sebelah kanan lehernya.

Pengungkapan kasus pembunuhan berawal ketika polisi menangkap tersangka DN di sekitar Taman Mini, Jakarta Timur, Sabtu (1/2/2014). Polisi kemudian menangkap ED di Siantar, Sumatera Utara, Minggu sekitar pukul 03.00 WIB. ED diduga eksekutor pembunuh Feby sekaligus adik dari tersangka DN yang membantu membuang jasad korban.

Jenazah korban ditemukan ketika saksi bernama Anang melihat mobil Nissan March warna putih yang diparkir di Jalan Pondok Kopi Ujung Pondok Kopi RT 03 RW 04 Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Sabtu (25/1/2014).

Pada Selasa (28/1) sekitar pukul 08.00, Anang curiga dengan keberadaan mobil tersebut. Ia memeriksa isinya dan ternyata dalam mobil tersebut terdapat binatang jenis belatung yang keluar dari bagasi mobil. Selain itu, bau busuk juga muncul di sekitar mobil tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com