Kapolres Jakarta Timur Kombes Mulyadi Kaharni mengatakan, hal tersebut terungkap dari pengakuan ED, yang tertangkap di Siantar, Sumatera Utara, Minggu (2/2/2014) dini hari. Sementara DN, kakak ED, membantu membawa mayat Feby.
"Pengakuan sementara pelaku, ia sangat tersinggung karena cintanya ditolak korban," papar Mulyadi, Minggu (2/2/2014) malam.
Mulyadi mengatakan, alasan Feby menolak ED ialah karena ED diketahui Feby sudah memiliki kekasih lain. "Itu semua berdasar keterangan dan pengakuan pelaku setelah kami bawa ke sejumlah TKP," kata Mulyadi.
Namun, penyidik akan memastikan motif pembunuhan bukan dari pengakuan pelaku saja. Penyidik akan mengonfirmasi dengan saksi lain. Selain itu, kata Mulyadi, penyidik juga perlu pembuktian dan bukan sekadar hanya pengakuan, untuk memastikan motifnya.
Ia menjelaskan, ED merupakan tetangga korban di Apartemen Comfort, Cibubur. Sebelumnya, ED juga tinggal berpindah-pindah. Menurut Mulyadi, sampai saat ini penyidik masih membawa ED ke beberapa tempat untuk mencari alat yang digunakan pelaku untuk menghabisi Feby.
Alat itu akan dijadikan sebagai barang bukti.
"Penyidik sudah ke beberapa tempat bersama pelaku untuk mencari alat yang digunakan pelaku. Saat ini belum ditemukan," ujarnya.
Dari hasil identifikasi, diketahui bahwa Feby tewas akibat luka senjata tajam di lehernya. Luka itu tepat mengenai urat besar atau nadi di sebelah kanan lehernya.
Pengungkapan kasus pembunuhan berawal ketika polisi menangkap tersangka DN di sekitar Taman Mini, Jakarta Timur, Sabtu (1/2/2014). Polisi kemudian menangkap ED di Siantar, Sumatera Utara, Minggu sekitar pukul 03.00 WIB. ED diduga eksekutor pembunuh Feby sekaligus adik dari tersangka DN yang membantu membuang jasad korban.
Jenazah korban ditemukan ketika saksi bernama Anang melihat mobil Nissan March warna putih yang diparkir di Jalan Pondok Kopi Ujung Pondok Kopi RT 03 RW 04 Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Sabtu (25/1/2014).
Pada Selasa (28/1) sekitar pukul 08.00, Anang curiga dengan keberadaan mobil tersebut. Ia memeriksa isinya dan ternyata dalam mobil tersebut terdapat binatang jenis belatung yang keluar dari bagasi mobil. Selain itu, bau busuk juga muncul di sekitar mobil tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.