Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengoperasian Bus Tingkat Wisata Ditunda Bulan Maret

Kompas.com - 08/02/2014, 14:51 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Lima bus tingkat wisata yang telah diuji coba Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo beberapa pekan lalu ditunda pengoperasiannya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budhiman menargetkan awal Februari ini bus tersebut mulai dioperasikan. Namun, rencana itu ditunda lagi hingga Maret mendatang.

"Maunya sih secepatnya. Mudah-mudahan awal Maret beroperasi," kata Arie kepada Kompas.com di Jakarta, Sabtu (8/2/2014).

Hingga saat ini, lima bus tingkat buatan China itu masih dalam proses uji kelaikan di Ditjen Hubungan Darat Kementerian Perhubungan. Setelah proses itu selesai, baru akan disertifikasi. Setelah itu, masih harus melalui uji kir serta pengurusan STNK.

Selain urusan administrasi, Pemprov DKI Jakarta juga masih menunggu surutnya banjir yang merendam hampir seluruh wilayah ibu kota. Jika banjir dan genangan surut, baru bus akan beroperasi lancar. Bumper bus tingkat wisata yang dibuat pendek itu menyulitkan bus tersebut menerobos banjir.

Bus-bus tersebut akan berkeliling melayani warga Jakarta dan turis domestik maupun mancanegara. Pengguna fasilitas itu dibebaskan dari biaya, alias gratis.

Bus-bus tersebut beroperasi setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 21.00 WIB.

Ada dua rute yang akan dilalui bus-bus itu. Rute pertama yaitu Bundaran HI-Medan Merdeka Barat-Harmoni-Juanda-Gedung Kesenian Jakarta-Gereja Kathedral-Masjid Istiqlal-Juanda-Medan Merdeka Utara-Istana Negara-Balaikota-MH Thamrin-Bundaran HI. Rute kedua yaitu Bundaran HI-Sudirman-Semanggi-Gatot Subroto-Hotel Sultan-JCC-TVRI-Hotel Mulia-Senayan (Plaza Senayan dan Senayan City-Patung Pemuda-Sudirman-Semanggi-Bundaran HI.

Setiap bus punya kapasitas 60 tempat duduk dan dua di antaranya diperuntukan bagi difabel.

Bus tingkat wisata milik DKI Jakarta itu berbeda dengan bus tingkat wisata yang ada di London, Inggris. Atap bus dibuat tertutup, tidak terbuka, sebab iklim Jakarta berbeda dengan London.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com