Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Pengamen dalam Bus, Penumpang Terkesan dengan BKTB

Kompas.com - 10/02/2014, 20:43 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Warga DKI Jakarta menilai positif kehadiran bus kota terintegrasi busway (BKTB). Mereka merasa puas atas kenyamanan dalam bus, meskipun kedatangan bus masih terlalu lama.

Fauzi (22) merasa puas dengan keberadaan BKTB dari Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, menuju ke Halte Monumen Nasional, Jakarta Pusat. Setelah itu, ia bisa pindah ke bus transjakarta arah Pulogadung di Jakarta Timur. Menurutnya, naik bus seperti BKTB lebih enak. "Saya bepergian lebih suka naik kendaraan umum. Asalkan nyaman, harga Rp 6.000 tidak jadi masalah," kata Fauzi kepada Kompas.com, Senin (10/2/2014).

Menurut Fauzi, lebih nyaman naik BKTB ketimbang bus umum lain, seperti metromini ataupun kopaja. Bila naik bus umum, Fauzi sering merasa terganggu dengan pengamen dan penjaja makanan yang suka masuk ke dalam bus. Hal itu tidak terjadi di BKTB karena pedagang dilarang berjualan di dalamnya.

Penumpang lain, Rio (19), warga Pulogadung yang bekerja sebagai petugas keamanan di Pantai Indah Kapuk, pun merasa terbantu oleh keberadaan BKTB. "Biasanya di kawasan (PIK) ini pukul delapan malam sudah tidak ada kendaraan umum, paling hanya ojek. Ada BKTB ini sangat membantu," katanya.

Meski demikian, Rio menilai waktu kedatangan BKTB masih terlalu lama, khususnya di Halte Fresh Market, Pluit. Hari ini saja, kata Rio, ada dua calon penumpang yang mengeluhkan lamanya kedatangan BKTB.

"Mereka menunggu bus (BKTB) sampai setengah jam lebih. Biasanya kalau lancar tiap 10 menit sekali ada bus. Tetapi itu wajar karena mungkin tersendat macet di jalan," katanya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, pada saat jam pulang kerja mulai pukul 16.00, lama perjalanan BKTB dari Halte Monas hingga Fresh Market, Pluit, membutuhkan waktu lebih kurang satu setengah jam.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di Halte Fresh Market, Senin siang, sudah satu jam lebih tidak ada BKTB yang lewat. Namun, jumlah penumpang bus pada siang tadi juga tidak banyak, hanya sekitar 5 orang pada sebuah bus. Jumlah penumpang mulai banyak menjelang jam pulang kerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com