Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPPT: Transjakarta Sering Rusak Gara-Gara Banyak Jalan Rusak

Kompas.com - 18/02/2014, 22:51 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menilai jalan berlubang dan rusak di DKI Jakarta menjadi penyebab rusaknya bus transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB).

Direktur Pusat Teknologi Industri dan Sistem Transportasi BPPT Prawoto mengimbau Pemprov DKI Jakarta memperhatikan permasalahan itu. Sangat disayangkan apabila nantinya DKI memiliki banyak unit transjakarta namun tidak didukung oleh sarana yang optimal.

"Jalan berlubang dan rusak bisa mengakibatkan komponen bus rusak. Karena bus harus melalui jalan rusak itu setiap hari," kata Prawoto, di gedung BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (18/2/2014). 

Prawoto menjelaskan, jalan provinsi maupun nasional di Jakarta hanya mampu menahan beban kendaraan maksimal 10 ton. Apabila tonase berlebih, jalan akan cepat rusak.

Untuk mengantisipasi kerusakan jalan, pemerintah pusat telah mengeluarkan aturan baru melalui PP nomor 55 tahun 2012 tentang Kendaraan Dasar Penentuan Spesifikasi Dimensi dan Performance Kendaraan. Dalam aturan ini, spesifikasi bus transjakarta, BKTB dan APTB disesuaikan dengan daya tahan jalan menahan beban kendaraan.

Utuk itu spesifikasibus pun diubah, misalnya total berat bus dari 31 ton dikurangi menjadi 26 ton. Tabung gas yang digunakan juga dikurangi 70 persen dari awalnya menggunakan delapan tabung gas. "Tabung gas tidak lagi menggunakan bahan besi. Sekarang sudah pakai bahan yang lebih ringan," kata Prawoto.

Dalam rangka pengadaan bus ini, BBPT berperan dalam perencanaan spesifikasi teknis bus single, medium, dan articulated.

Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, per tanggal 17 Februari 2014, jumlah jalan rusak mencapai 7822 titik atau 147.854 meter persegi. Kerusakan ini tersebar di 611 ruas jalan di lima wilayah Jakarta. Sedangkan yang telah ditangani sebanyak 7.285 titik atau 135.245 meter persegi. Sisanya yang belum diperbaiki mencapai 537 titik atau 12.609 meter persegi.

Kepala Dinas PU DKI Jakarta Manggas Rudy Siahaan mengatakan akan melakukan sistem betonisasi. Upaya itu dilaksanakan di ruas jalan rusak maupun jalur transjakarta.

Agar tidak menimbulkan korban kecelakaan, Dinas PU DKI mengklaim telah memasang spanduk yang bertuliskan peringatan kepada pengguna jalan berhati-hati terhadap jalan berlubang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com