Meskipun demikian, menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, blusukan merupakan cara yang paling efektif dalam mengawasi kinerja anak buah.
"Efektif sih blusukan itu untuk mengawasi kerja dinas. Tapi, kalau kita sudah membuat sistem, lalu sistem itu sudah jalan, blusukan tidak perlu lagi," kata dia.
Ahok enggan menanggapi hal tersebut sebagai ajang latihan sebelum ia menduduki jabatan sebagai gubernur DKI Jakarta. Hal tersebut sempat ditanyakan sejumlah wartawan karena popularitas Jokowi menjadi calon presiden sangat tinggi.
"Kenapa sih enggak lihatnya kami ini sebagai pasangan capres dan cawapres? Kamu lihatnya Gubernur saja sih," ujarnya sambil tertawa.
Seperti diberitakan, untuk pertama kalinya, Ahok mengikuti Jokowi blusukan kemarin. Perjalanan dimulai dengan berangkat dari Balaikota Jakarta sekitar pukul 10.00 WIB mengunjungi aliran Kanal Banjir Barat di kawasan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara.
Namun, di tempat ini, keduanya tidak turun dari kendaraan mereka. Dari sana, keduanya menuju lokasi pembangunan Kampung Deret Petogogan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Kemudian, perjalanan dilanjutkan ke Jakarta Timur, yakni untuk meresmikan Pasar Ciplak, Cipinang Besar Selatan, dan Pasar Cipayung, Pasar Rebo. Keduanya tiba kembali ke Balaikota sekitar pukul 16.00 WIB.