Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lihat Semper Barat Jadi "Kinclong", Warga Sukapura Ingin Kampung Deret

Kompas.com - 03/03/2014, 09:34 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Perubahan rumah warga di RT 10 RW 05 Kelurahan Semper Barat, Jakarta Utara, dari gubuk reyot menjadi rumah beton, menarik hati warga Kelurahan Sukapura. Warga di kelurahan yang terletak di seberang Kali Gubuk Genteng itu juga ingin rumahnya menjadi kampung deret.

Penampilan kedua kelurahan itu awalnya sama saja, kumuh, padat dan becek. Namun, sejak Kampung Deret Semper Barat berdiri, penampilan keduanya terlihat jomplang. Kawasan Semper Barat terlihat "kinclong" dengan rumah-rumah bercat dominan merah muda, tertata rapi dan bersih, sementara Kelurahan Sukapura sebaliknya. Bangunan rumah warga masih terbuat dari kayu dan sudah reyot, serta jalannya becek.

Dian Fath Risalah El Anshari Kampung Deret Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara.

Dasmin (42), warga Kelurahan Sukapura mengaku iri dengan pembangunan di lingkungan seberang permukimannya. Sebagai Ketua RT setempat, dia pun mengusulkan kepada pihak Kelurahan Sukapura dan kecamatan agar diikutkan dalam program kampung deret. Namun, hingga kini, belum ada jawaban.

"Kami iri juga melihat rumah tetangga yang sudah bagus, sementara rumah kami belum diperbaiki. Kita sudah mengusulkan sejak Januari lalu tapi belum ada tanggapan," ujarnya, beberapa waktu lalu.

Dasmin mengaku telah mengusulkan agar sebanyak 84 rumah di RT 01 RW 10 dibenahi menjadi kampung deret. Ia berharap, usulan segera ditanggapi dan kampung deret segera dibangun.

Hal senada juga diungkapkan Sri (41), warga Sukapura lainnya. Ia ingin memiliki rumah seperti tetangganya yang dibangun dengan batu bata. Apalagi, rumahnya sering digenangi luapan dari Kali Gubuk Genteng.

"Pengen bangetlah kayak gitu (Kampung Deret). Lihat saja rumah saya kebanjiran terus, sudah seperti kandang burung saja," keluhnya.

Wanita asal Tegal, Jawa Tengah, itu berharap, rumah yang sudah ia tempati puluhan tahun tersebut segera mendapatkan bantuan dari pemerintah. Dia ingin rumah kayunya menjadi rumah beton.

Menanggapi minat masyarakat akan kampung deret, Wali Kota Jakarta Utara Heru Budi Hartono menyambut positif. Dia mempersilakan warga mengajukan permohonan.

"Saya belum membaca langsung laporannya. Tapi silakan bagi warga yang berminat untuk mendaftar, nanti akan di data dan di lihat kelayakannya," katanya.

Menurut Heru, awal program kampung deret dilaksanakan pada 2013 lalu, banyak warga yang menolak. Banyaknya penolakan tersebut membuat Pemerintah mengambil kesimpulan untuk mengerjakan kepada warga yang sudah bersedia.

Heru mengatakan, penataan Kampung deret di Jakarta Utara pada 2014 ini rencananya dilakukan di 14 lokasi. Lokasi tersebut yakni RW 01, 07, dan 08 Kelurahan Penjaringan; RW 05 dan 07 Kelurahan Tanjung Priok; RW 02, 10, 13 Kelurahan Pademangan Barat; RW 01 Kelurahan Rawa Badak Selatan; RW 13 Kelurahan Tugu Utara; RW 04 dan 05 Kelurahan Kalibaru; RW 08 Kelurahan Papanggo; dan RW 12 Kelurahan Warakas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com