Jokowi mengatakan, ada empat hal yang menjadi bahan negosiasi. "Pertama, yaitu jaminan keuangan PT JM, yaitu antara satu sampai lima persen. Kita jelas minta yang paling banyak. Mereka (PT JM) minta 0,5 persen, tapi kan ini tawar-menawar. Kita ikuti saja prosesnya," ujarnya di Balaikota Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Yang kedua adalah jaminan bahwa pemerintah akan memberikan kucuran dana jika nantinya pendapatan moda transportasi itu tidak mampu menutupi biaya operasional monorel, alias merugi.
Ketiga, soal penguasaan properti di sepanjang proyek monorel oleh PT JM. Mantan Wali Kota Solo tersebut menginginkan pembagian yang jelas, mana ruang properti yang boleh dipakai PT JM untuk menambah pendapatan dan mana yang tidak. Jangan sampai, lanjut Jokowi, Pemprov DKI mengabaikan hal itu.
Yang keempat lebih spesifik, yakni soal pemasangan iklan sepanjang jalur monorel. Jokowi juga ingin ada pembagian yang jelas, mana ruang properti yang boleh dipasangi iklan dan mana yang tidak.
Hal tersebut juga penting, mengingat pendapatan asli daerah (PAD) Jakarta dari iklan, reklame, dan lainnya, cukup signifikan.
"Kita maunya detail dan hati-hati sekali supaya ndak rugi kita. Ini yang sedang kita bicarakan, tunggu saja hasil negosiasi," ujarnya.
Berdasarkan perjanjian PT JM dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), batas akhir selesainya perjanjian kerja sama adalah akhir Maret 2014. Jokowi berharap negosiasi tersebut berjalan cepat dan menguntungkan kedua belah pihak.
Sebelumnya diberitakan, PKS antara Pemprov DKI dan PT JM diketahui habis masa waktunya pada awal 2014 ini. Pemprov DKI Jakarta ingin mengubah beberapa poin dalam PKS.
Negosiasi tersebut pun tak lebih hanya untuk memastikan bahwa Pemprov DKI tak merugi atas proyek monorel tersebut. Monorel di Jakarta atau yang resmi bernama Jakarta Eco Transport (JET), terdiri dari dua rute, yakni greenline dan blueline.
Rute greenline memiliki panjang 11,5 kilometer dari Kuningan-Kuningan Sentral-Gatot Subroto-Senayan-Jalan Asia Afrika-Pejompongan-Karet-Dukuh Atas-Kuningan.
Blueline memiliki panjang 9,7 kilometer yang bakal membentang dari Kampung Melayu-Tebet-Kuningan-Kasablanka-Tanah Abang Roxy-Mal Taman Anggrek dengan penambahan jalur ke wilayah Jakarta Timur, yakni dari Pondok Kelapa-Sentral Timur dan Jakarta Barat, yakni ke Puri Indah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.