Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cemburu, Motif Perempuan Pembunuh Mahasiswi Bergelang Java Jazz

Kompas.com - 07/03/2014, 11:35 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Assyifa Ramadhani (19), salah satu pembunuh Ade Sara Angelina Suroto (19), mengaku membantu Ahmad Imam Al Hafitd (19), karena cemburu. Assyifa, pacar Hafitd saat ini, khawatir kekasihnya itu kembali menjalin asmara dengan Sara.

"Memang ada semacam itu. Jadi, dia sakit hati dan cemburu. Mereka (Hafitd dan Assyifa) pacaran. Kalau dilihat sederhana, tapi cemburu dan sakit hati itu efeknya bisa besar," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bekasi Komisaris Nuredi Irwansyah kepada Kompas.com, Jumat (7/3/2014).

Nuredi melanjutkan, dalam aksi pembunuhan tersebut, dua pelaku disebutnya sama-sama menganiaya sehingga berujung pada kematian mahasiswi Universitas Bunda Mulia (UBM) tersebut.

Assyifa bahkan juga gelap mata membantu kekasihnya untuk menganiaya korban. "Dia (Assyifa) mukul, menyetrum, juga menyumpal kertas di mulut korban," ujar Nuredi.

Saat melakukan aksinya, kata Nuredi, Hafitd mengendarai mobil. Mereka membunuh Sara di dalam mobil Kia Visto sepanjang perjalanan dari Jakarta Selatan menuju Jakarta Timur. Setelah korban meninggal dunia, pelaku membuangnya ke tepi jalan tol.

Hafitd mengaku merasa sakit hati karena Sara tidak mau berhubungan lagi dengannya. "Si korban enggak mau ketemu, jadi dia sakit hati," ujar Nuredi.

Sara tidak pulang lagi setelah berangkat les pada Senin (3/3/2014). Jenazahnya ditemukan terbujur kaku di Tol JORR ruas Bintara, Kilometer 41, Bekasi Timur, Rabu (5/3/2014) subuh. Saat ditemukan, dia masih mengenakan gelang Java Jazz.

Menurut hasil otopsi, warga Kelurahan Jati, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, itu tewas karena ada sumpalan kertas koran di tenggorokan. Pelaku juga memukul korban dan menyetrum korban di dalam mobil Kia Visto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com