"Kepala SMA definitif yang dinyatakan lolos hanya sebanyak 31,85 persen atau sebanyak 36 kandidat," kata Made, di Jakarta, Jumat (7/3/2014).
Mereka yang tidak lolos, sebanyak 15 kandidat, meraih nilai masih memenuhi syarat (MMS) dan 62 kandidat meraih nilai tidak memenuhi syarat (TMS). Kepala sekolah yang lolos, sebanyak 11 kandidat, meraih nilai sangat memenuhi syarat (SMS), 13 kandidat meraih nilai memenuhi syarat (MS), dan 12 kandidat meraih nilai cukup memenuhi syarat (CMS).
Berdasarkan data BKD DKI Jakarta, kepala SMA negeri definitif yang mengikuti lelang jabatan sebanyak 113 kandidat. Sementara untuk kandidat kepala sekolah non-definitif yang tidak lolos jauh lebih besar dari kandidat definitif, yakni mencapai 80,21 persen atau sebanyak 535 kandidat.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 486 kandidat meraih nilai TMS mencapai 486 kandidat dan 49 kandidat meraih nilai MMS. Sedangkan kandidat yang lolos seleksi jabatan ini mencapai 132 kandidat. Angka ini terdiri dari 113 kandidat memperoleh nilai SMS, 50 kandidat memperoleh MS, dan 69 kandidat memperoleh CMS.
Hal ini, kata Made, berarti bahwa posisi kepala sekolah tingkat SMA negeri akan lebih banyak diisi oleh kepala sekolah baru daripada kepala sekolah definitif. Sedangkan kepala sekolah yang tidak lolos akan kembali menjadi guru di sekolah asal mereka.
"Lelang kepsek ini diikuti 780 kandidat. Kandidat yang memiliki kompetensi melebihi kompetensi sebagai kepala SMA negeri sebanyak 13,33 persen," kata Made.
Kemudian kandidat yang memiliki kompetensi untuk dapat dipertimbangkan sebagai kepala SMA negeri sebanyak 11,67 persen dan kandidat yang tidak memiliki kompetensi sebagai kepala SMA negeri sebanyak 75 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.