Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Lantik Wali Kota Jakbar di "Ballroom"

Kompas.com - 11/03/2014, 09:25 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan melantik Anas Effendi sebagai Wali Kota Jakarta Barat di sebuah ballroom di Kantor Wali Kota, Puri Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (11/3/2014).

Ini berbeda dengan pelantikan wali kota-wali kota lainnya yang dilakukan di perkampungan kumuh dan ruang terbuka.

Apakah itu berarti Jokowi mengistimewakan Anas Effendi?

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta I Made Karmayoga membantah hal tersebut. Menurut dia, pelantikan di gedung wali kota agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki variasi dalam pelaksanaan proses pemilihan pimpinan baru wilayah ibu kota.

"(Pelantikan) wali kota yang kemarin-kemarin kan sudah di luar (ruangan), sekarang di dalam (ruangan)," kata Made saat ditemui Kompas.com, di lokasi pelantikan, Selasa pagi.

Made menambahkan, setelah pelantikan, kemungkinan Gubernur Jokowi akan langsung mengajak Anas untuk blusukan untuk menyapa masyarakat dan melihat permasalahan yang ada di Jakarta Barat.

Made menjelaskan, tak ada anggaran yang dialokasikan untuk penyelenggaraan pelantikan di gedung mewah ini. Justru karena gedung yang dipakai merupakan gedung wali kota, pelantikan tidak mengeluarkan anggaran yang besar.

"Sebenarnya, Pak Gubernur melantik pejabat di mana saja, oke-oke saja. Ini bukan permintaan gubernur, kok, untuk mengadakan pelantikan di sini," kata Made.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Kompas.com, Anas akan dilantik di sebuah ballroom di MH Thamrin. Di dalam ballroom berukuran 35x60 meter itu, sudah berkumpul hampir semua petinggi dan pejabat Pemprov DKI Jakarta, mulai dari lurah, camat, hingga pejabat eselon II dan I.

Anas Effendi pun telah mengenakan seragam putih pelantikan dan melakukan prosesi geladi resik.

Di salah satu sudut, ada sekelompok musisi gambang keromong yang terus memainkan musik. Sementara itu, di sudut kiri, terdapat semacam ruang VIP, tempat para pejabat eselon II berkumpul dan sarapan bersama. Sesekali Anas Effendi menghampiri para pejabat dan berfoto bersama.

Beberapa staf pengamanan dalam, Satpol PP DKI, dan personel kepolisian dari Polsek Kembangan tampak mengawal ketat prosesi pelantikan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Jokowi melakukan gebrakan dalam melantik wali kota. Jokowi sengaja memilih melantik di ruang terbuka dan perkampungan kumuh agar masyarakat mengenal pimpinannya. Selain itu, pemimpin baru diharapkan dapat mengetahui permasalahan yang ada di wilayahnya.

Diawali pada 20 Desember 2012, Jokowi melantik Krisdianto dan Husein Murad sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jakarta Timur. Pelantikan dilakukan di sebuah kampung kumuh di RT 007/RW 05 Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Kemudian, Jokowi juga melantik Wali Kota Jakarta Selatan Syamsudin Noor di kawasan wisata, Setu Babakan.

Tak berapa lama kemudian, Jokowi kembali melantik Wali Kota Jakarta Barat saat itu, Fatahillah, menggantikan Burhanuddin yang memutuskan untuk menjadi calon legislatif DPRD DKI Jakarta 2014-2019. Fatahillah dilantik di Rumah Susun Tambora.

Kemudian, Jokowi melantik Bupati Kepulauan Seribu Asep Syarifudin di Pulau Pari pada (5/6/2013) lalu.

Terakhir, Jokowi melantik Heru Budi Hartono di pinggir Danau Cincin, Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Senin (13/1/2014).

Jokowi beralasan, hal ini agar Heru mengerti persoalan di lokasi tempat pelantikan tersebut dan segera menyelesaikannya. Danau Cincin letaknya tak jauh dari Taman BMW yang sertifikasi lahannya masih bermasalah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com