"Hari ini keduanya akan dibawa ke Polda Metro dalam rangka penyidikan," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bekasi, Komisaris Nuredi Irwansyah, kepada Kompas.com, Selasa (11/3/2014) siang.
Dia melanjutkan, pemeriksaan Hafitd dan Assyifa di Polda Metro Jaya dilakukan untuk melengkapi berita acara pemeriksan (BAP) kasus pembunuhahan Ade Sara. Hal ini sebab lokasi pembunuhan berada di wilayah Jakarta.
"Sedangkan di Bekasi itu lokasi pembuangannya (jasad)," ujar Nuredi.
Selain itu, Nuredi menyatakan, keduanya dibawa juga untuk menentukan lokasi penahanan. "Apakah di Rutan Pondok Bambu atau di Rutan Polda Metro Jaya, nanti akan ditentukan oleh Polda," ujar Nuredi.
Hafitd dan Assyifa mengaku kepada polisi bahwa mereka membunuh Ade Sara. Motif mereka berbeda. Hafitd melakukannya karena sakit hati setelah Ade Sara, yang pernah menjadi pacarnya, menolak bertemu lagi setelah hubungan mereka kandas. Sementara itu, motif Assyifa adalah cemburu dan khawatir Hafitd kembali menjalin hubungan dengan Sara.
Keduanya bersiasat dan membujuk mahasiswi Universitas Bunda Mulia itu untuk bertemu di Gondangdia, Jakarta Pusat. Dari situ, keduanya mengajak Ade Sara naik mobil KIA Visto milik Hafitd. Di mobil itu itulah penganiayaan terjadi.
Selain dipukul, Ade Sara juga disetrum berkali-kali, kemudian mulutnya disumpal dengan kertas koran. Jenazah Ade Sara dibuang di pinggir Tol Bintara, kilometer 49, Bekasi Timur, Jawa Barat. Menurut hasil otopsi, Ade Sara meninggal akibat sumpalan kertas koran di dalam tenggorokan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.