Pihak keluarga juga tidak mengetahui keberadaan Iis. Mereka mengaku kehilangan kontak.
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait menilai ada yang tidak wajar dengan "menghilangnya" Iis. Menurut Arist, seharusnya setelah Iqbal ditemukan diculik oleh Dadang, Iis sudah datang menemui anaknya itu.
"Itu makanya sedang pendalaman (oleh polisi). Iis ini penjual teh di Pasar Senen, dan langganan itu sudah dua minggu enggak pernah ambil karena orangnya enggak ada. Menurut saya perlu diantisipasi kok sampai sekarang apa ibunya enggak nonton televisi tentang anaknya, sementara kakek dan pamannya nonton televisi bisa tahu," kata Aris, saat ditemui Kompas.com, di Komnas PA, Senin (17/3/2014).
Arist menambahkan, polisi dari unit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) sudah menyisir ke Pasar Senen untuk mencari Iis. Namun, yang bersangkutan tidak ditemukan.
Menurut keterangan kenalan Iis di Pasar Senen, Iis sudah tidak berada di sana selama dua pekan. Arist menyebutkan, dugaan menghilangnya Iis, bisa berkaitan dengan Dadang.
"Lihat saja lukanya Iqbal, si Dadang itu bukan manusia. Itu bisa terjadi karena dendamnya (Dadang) kepada ibunya (Iqbal). Dugaan si Dadang, Iis selingkuh dengan orang lain. Itu pengakuan Dadang ke polisi," ujar Arist.
Arist menyatakan, dari perkembangan kasus ini, pihak keluarga Iis yang berada di Bekasi pun menyatakan sudah kehilangan kontak dengan Iis dalam waktu yang sama. Dia berharap Polres Jakarta Utara dapat menemukan keberadaan Iis.
"Ini sedang dicari. Dan Jatanras itu memang sudah menyisir tapi tidak ketemu, tidak ada di sana," ujar Arist.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.