Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Siap Lawan Ormas Penolaknya

Kompas.com - 24/03/2014, 15:47 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak khawatir soal adanya organisasi massa yang menolaknya memimpin ibu kota jika Gubernur DKI Jakarta Joko "Jokowi" Widodo terpilih menjadi presiden Indonesia 2014-2019. Berdasarkan undang-undang, Basuki otomatis menjabat sebagai pemimpin Jakarta apabila Jokowi menang pada Pemilu Presiden 2014.

"Kalau ditolak, ya kita bikin seleksi dong. Pertandingan terbuka, lawan mereka (penolak) ha-ha-ha," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Senin (24/3/2014).

Menurut Basuki, Indonesia merupakan negara demokrasi yang menjunjung tinggi peraturan dan perundang-undangan. Masyarakat tidak bisa begitu saja menurunkan pemimpin melalui unjuk rasa. Ia mengatakan, ketimbang berdemo, mereka sebaiknya tidak memilihnya pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.

"Kalau misalnya bisa diturunkan, Presiden SBY hampir setiap hari didemo 1.000 orang, dan minta dia turun dari jabatannya. Kalau kita enggak menganut konstitusi, berarti bisa dong langsung menurunkan SBY," kata Basuki.

Selama menjadi wakil gubernur, Basuki kerap menerima penolakan yang ditujukan kepadanya. Basuki menjelaskan, pada pengumuman hasil Pilkada DKI 2012 putaran kedua, pasangan Jokowi-Basuki memperoleh 52,7 persen suara. Sementara itu, sisanya merupakan pendukung pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli.

Salah satu ormas yang menentang Basuki menjadi gubernur adalah Front Pembela Islam (FPI). Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FPI DKI Jakarta Ustaz Novel Bamu'min menegaskan, Basuki bukanlah sosok pemimpin yang mewakili masyarakat Jakarta. Pemimpin Jakarta seharusnya mewakili agama mayoritas Jakarta.

Gaya bicara Basuki yang ceplas-ceplos, lanjutnya, tidak mencerminkan pemimpin daerah setingkat ibu kota. Ia pun berharap jika Jokowi kelak menjadi presiden, maka Basuki tidak otomatis menjadi penggantinya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com