Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baku Tembak Cempaka Putih, Polisi Temukan KTA Polda Aceh

Kompas.com - 25/03/2014, 16:40 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Petugas mendapati sebuah kartu tanda anggota (KTA) kepolisian dari dalam saku jenazah yang terlibat dalam aksi baku tembak di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Diduga, KTA yang dimiliki oleh salah seorang pelaku merupakan kartu palsu.

Kepala Bagian Penerangan Umum Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto mengatakan, berdasarkan hasil temuan, KTA itu atas nama salah seorang anggota Polda Aceh berpangkat Bhayangkara Kepala, Muhammad Husni.

Namun, Polda Aceh membantah jika ada anggotanya yang memiliki nama itu. "Saya sudah konfirmasi ke Kabid Humas di sana (Polda Aceh), nama tersebut tidak ada di Aceh. Untuk sementara, kita katakan KTA palsu," ujar Agus di Mabes Polri, Selasa (25/3/2014).

Seperti diketahui, ketiga pelaku diketahui bernama Mispan Ibrahim (25) warga Bekasi; Badri (27) dan Joni Iskandar (25) warga Lampung.

Sebelumnya diberitakan, aksi baku tembak terjadi antara aparat Polsek Cempaka Putih dan tiga orang tak dikenal di Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (25/3/2014) dini hari.

Aksi baku tembak terjadi ketika ketiga orang itu hendak melintas di jalan tersebut. Saat itu, sejumlah petugas tengah menggelar razia untuk mengantisipasi gangguan dan keamanan masyarakat (kamtibmas).

Tiba-tiba, ketiga orang itu memutar arah kendaraan mereka untuk menghindari petugas. Tak hanya itu, mereka juga melepaskan tembakan ke arah petugas. Petugas kemudian melakukan upaya bela diri dengan melepaskan tembakan ke arah pelaku.

Namun, pelaku justru melarikan diri dan akhirnya terjadi aksi saling kejar. Pelaku kemudian bersembunyi di sebuah pos kosong yang tak jauh dari lokasi.

Aksi baku tembak kembali terjadi selama kurang lebih sepuluh menit. Hingga pada akhirnya ketiga pelaku diketahui tewas. Saat ini jenazah ketiganya berada di kamar mayat RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com