Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Heran Pengemis Terjaring Razia Bisa Balik Lagi ke Jalan

Kompas.com - 28/03/2014, 14:37 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama heran gelandangan dan pengemis yang terjaring razia bisa balik lagi ke jalan. Dia menduga hal itu terjadi karena banyak oknum petugas Dinas Sosial DKI yang memanfaatkan keberadaan mereka untuk kepentingan pribadi.

Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, kongkalikong tersebut didukung letak-letak panti sosial yang berada di dalam kota. Jadi, begitu para pengemis tertangkap, mereka masih dengan mudah kembali ke jalan, apalagi letak antara panti sosial dan kawasan mengemis relatif mudah untuk dijangkau.

"Oknum Dinsos bisa diajak nego. Jadi, ditangkap, sampai di panti sosial nego-nego, terus dipulangin. Bisa jadi mereka dari luar jakarta, dibawa ke sini, dibiayai, bagi hasil," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (28/3/2014).

Karena hal itulah, kata Basuki, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana akan memindahkan seluruh panti sosial ke luar kota. Adapun tempat yang dipilih adalah Ciangir, Legok, Kabupaten Tangerang.

Di tempat tersebut, nantinya akan dibangun panti sosial terpadu yang dapat menampung ribuan pengemis. Basuki mengungkapkan bahwa Pemprov DKI telah menyiapkan lahan seluas 100 hektar di kawasan tersebut.

"Kalau di Ciangir, mereka pasti malas buat balik lagi mengemis di jalan, jauh soalnya kan. Kasih makan saja tiga kali sehari," ucapnya.

Ahok mengatakan, lahan-lahan bekas panti sosial yang ada dalam kota akan dialihfungsikan menjadi lokasi pembangunan rumah susun.

"Panti-panti lama tidak akan kita rehab karena mau kita bongkar untuk bangun rusunawa terpadu. Jadi, orang yang mau kerja dan tinggal di Jakarta bisa tinggal di tengah kota," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com