Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Bantah Iqbal Sudah Dipindah ke Ruang VIP

Kompas.com - 28/03/2014, 21:52 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak keluarga dari Iqbal Saputra (3,5) membantah bocah korban penculikan dan penganiayaan itu sudah dipindah ke kamar VIP, seperti yang dikatakan Sekretaris Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda.

Menurut penuturan kakeknya, Masrimaas (70), Iqbal masih dirawat di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) lantai 5 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja.

"Iya Iqbal masih disana (ruang PICU) belum tahu kapan mau dipindahnya," ujar Masrimaas kepada Kompas.com di RSUD Koja Jakarta Utara Jumat (28/3/2014) malam.

Meskipun demikian, Masrimaas tidak membantah bahwa kondisi Iqbal sudah membaik. Iqbal sudah bisa tersenyum dan tertawa meskipun masih belum bisa berbicara.

Masrimaas yang sejak pagi menjaga Iqbal juga belum mendapatkan keterangan dari dokter apakah cucunya tersebut akan dipindahkan ke ruang VIP. "Dokter tidak bilang apa-apa kok," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda,  siang tadi mengatakan Iqbal Saputra (3,5) sudah dipindahkan ke kamar VIP. Bahkan Wakil Ketua KPAI Budiharjo juga mengatakan hal senada, ia masih mencoba berkomunikasi dengan pihak rumah sakit, apakah akan memberikan pemulihan komprehensif atau menunggu pemulihan psikologis.

Seperti diberitakan, Iqbal diculik dan dianiaya teman ibunya, Dadang Supriatna (29), sejak Desember 2013 lalu. Penganiayaan yang dialami Iqbal cukup berat sampai-sampai bocah itu mengalami cedera otak. Sementara itu, ibu Iqbal, Iis Novianto (29), pun tidak ketahuan rimbanya. Dia hilang sejak beberapa pekan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

Megapolitan
Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Megapolitan
Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com