Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metro Kapsul Diklaim Lebih Baik daripada Monorel dan MRT

Kompas.com - 02/04/2014, 19:47 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


SUBANG, KOMPAS.com — Pihak konsorsium perusahaan yang mengerjakan moda transportasi Metro Kapsul mengklaim bahwa produknya jauh lebih baik dari monorel atau mass rapid transit (MRT), baik dari segi biaya, waktu pembangunannya, jumlah keterangkutan penumpang, maupun beberapa faktor lainnya.

Dirut PP Precast, salah satu perusahaan yang tergabung dalam konsorsium, Abdul Haris Tatang, mengungkapkan, dari segi biaya pembangunan, Metro Kapsul jauh lebih murah daripada monorel dan MRT. Jika satu kilometer monorel menelan dana sebesar Rp 400 miliar dan MRT Rp 900 miliar, Metro Kapsul bahkan tidak ada seperempat nilainya dari jumlah anggaran tersebut.

"Kita hanya Rp 114 miliar per kilometer. Ini jauh lebih murah dari yang lainnya," ujarnya di sela-sela kunjungan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di pabrik pembuatan Metro Kapsul, Jalan Cagak, Desa Bumihayu, Subang, Jawa Barat, Rabu (2/4/2014) sore.

Dari segi waktu pembangunan, Metro Kapsul juga diklaim jauh lebih efisien. Pasalnya, fondasi setinggi empat hingga lima meter itu menggunakan sistem knock down atau tinggal ditancapkan saja di tanah yang tentunya telah diuji terlebih dahulu.

Menurut Tatang, pengerjaan satu tiang saja tak sampai memakan 24 jam. "Kerja dari jam 22.00 WIB malam, jam 05.00 WIB pagi itu sudah siap. Sistemnya precast. Jadi kita sudah siapkan tiangnya dari pabrik, tinggal ditancapkan sesuai keadaan tanah," ujarnya.

"Pokoknya malamnya warga tidur, pagi-paginya warga bangun, sudah tertancap tiang Metro Kapsul. Tinggal nanti hari kelimanya kita pasangkan box girder (jalur Metro Kapsul)," lanjut Tatang.

Pembangunan tiang fondasi itu, lanjut Tatang, tidak memakan ongkos sosial yang besar. Diameter fondasi dikatakan tidak lebih dari dua meter, dan titik pembangunan lebih fleksibel. Bisa di tepi trotoar, atau menggunakan ruang terbuka hijau di tengah jalan.

Dari segi keterangkutan, Metro kapsul juga diklaim lebih banyak daripada monorel. Jika monorel diklaim mampu mengangkut sebanyak 16.000 penumpang per jam, Metro Kapsul diklaim dapat mengangkut mencapai 19.000 penumpang per jamnya.

Dalam satu keberangkatan, moda transportasi berbahan bakar listrik dan berbasis jalanan beton tersebut berjalan beriringan 10 kapsul sekaligus. Rencananya, waktu tempuh antara satu kelompok kapsul dengan kelompok kapsul lain bisa 10 menit.

Konsorsium pembangun Metro Kapsul terdiri dari empat perusahaan. Pertama, PT Surya Gemilang sebagai pembuat sasis. Kedua, PT Karsa Kerja Mekanotama sebagai pembuat bodi. Ketiga, PT Treka sebagai perekayasa mesin. Keempat, yakni PP Precast sebagai pembuat jalur Metro Kapsul. Ahli yang mengembangkan moda transportasi itu juga berasal dari ITB Bandung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com