Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Rusun Marunda Mengaku Digigit Tomcat

Kompas.com - 04/04/2014, 13:29 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Sejumlah warga Rusun Marunda, Jakarta Utara, mengaku diserang serangga jenis tomcat. Menurut mereka, banyak ditemukan tomcat di sekitar rusun itu.

Menurut Didik (34), warga Cluster A Blok Bandeng, Rusun Marunda, sebagian besar penghuni di bloknya tersebut sudah pernah atau sedang terserang dari serangga kecil tersebut.

“Sudah sejak setahun ini tomcat menyerang, hampir semua warga pernah kena,” ujar Didik kepada Kompas.com, Jumat (4/4/2014).

Ia pun mengaku sempat terkena serangan serangga tersebut sekitar 3 bulan yang lalu. Serangga tersebut menyebabkan gatal dan luka di bagian tangan dan tubuhnya. “Alhamdulillah sudah sembuh,” ucapnya.

Sementara itu Daud (60) warga lainnya sudah seminggu ini menderita akibat terserang serangga tersebut. “Sudah seminggu ini. Bangun tidur tiba-tiba sudah gatal panas dan ada luka, di bagian perut dan lengan saya,” jelas Daud.

Menurut Daud serangga tersebut muncul pada waktu malam hari. Sebagai pencegahannya warga melakukan pembersihan sendiri terhadap serangga tersebut karena belum ada penanganan terkait tomcat yang merajalela di rusun tersebut.

Sementara itu Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Suku Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Jakarta Utara M Mikron mengaku belum mendapat laporan mengenai adanya serangan tomcat di Rusun Marunda.

“Kita belum dapat laporannya, kalau memang ada bisa langsung buat laporan agar bisa ditangani, kita kan juga belum tahu itu tomcat atau bukan, kita pastikan dulu saja,” ujarnya.

Ia juga mengimbau agar warga bila menemukan tomcat untuk tidak membunuhnya dengan cara menepuk. Kulit yang terkena pun cukup ditiup, tidak perlu digaruk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com