Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Separuh Napi di Lapas Cipinang Tak Masuk DPT

Kompas.com - 09/04/2014, 10:18 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Hampir separuh narapidana yang merupakan warga binaan di Lembaga Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, tidak masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT). Mereka terancam tidak dapat menggunakan hak suaranya pada pileg kali ini.

Kepala Lapas Kelas I Cipinang Sutrisman, menyatakan, jumlah warga binaan di Lapas Cipinang yakni sebanyak 2.919 orang. Namun, hanya 1.781 orang yang memiliki DPT.

"Yang tidak memiliki DPT 1.138 orang," ujar Sutrisman kepada Kompas.com, di Lapas Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (9/4/2014) pagi.

Hal itu, kata dia, karena banyaknya warga binaan yang tidak memiliki KTP. Selain itu, napi yang berada di Lapas Cipinang banyak yang berasal dari luar Jakarta dan warga negara asing.

"Jadi bukan sederhana. Dari luar Jakarta banyak. Yang sulit kita mendata karena waktu nanya identitasnya, ada yang enggak punya KTP, ada yang katanya warga Cempaka Putih, tapi waktu dicek enggak jelas," ujar Sutrisman.

Mereka yang tidak punya DPT ini, lanjutnya, kemungkinan bisa mencoblos, bisa juga tidak. "Karena ada yang punya KTP, ada yang enggak punya," ujarnya.

Terkait sosialisasi pemilu, Sutrisman mengaku pihak KPU belum pernah menyosialisasikan proses pencoblosan di lapas tersebut. Namun, ia menjamin warga binaan mendapatkan informasi melalui sosialisasi dari pihak lapas dan juga melalui media.

"Setiap hall ada TV, mereka kan punya hak untuk mengetahui juga. Kadang kita kumpulkan di lapangan sini bahwa ada pemilu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com