Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Serangan Fajar? Kalau Rp 1 Juta Saya Mau!"

Kompas.com - 09/04/2014, 12:20 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- "Serangan fajar", sebuah istilah yang sering didengar pada masa-masa pemilihan umum. Serangan fajar biasanya berupa pemberian uang, bahan makanan, atau barang lain pada jam-jam menjelang pemungutan suara digelar.

Warga Rusun Marunda yang ditemui Kompas.com, Rabu (9/4/2014), mengaku, tidak ada serangan fajar di tempatnya. Seperti kata Herman (34), warga Cluster B Blok 6 Rusun Marunda.

"Tidak ada itu. Sejak semalam tidak ada pembagian uang atau sembako," ujar Herman di Rusun Marunda, Rabu siang.

Ia mengatakan, dirinya tidak menerima barang apa pun sebelum pemilihan legislatif digelar. Namun, lanjutnya, memang saat kampanye ia menerima sejumlah uang ataupun sembako. "Kalau itu kan wajar," ucapnya.

Warga lain, Purwanti (48), mengungkapkan hal yang sama, ia mengaku tidak menerima uang ataupun barang apa pun malam atau subuh tadi. Sebenarnya, kata Purwanti, ia berharap ada yang memberikan serangan fajar kepada dirinya.

Ia menambahkan, bila memang mendapatkan serangan fajar, ia berharap mendapatkan sejumlah uang dengan nominal yang besar. "Kalau ngasih Rp 20.000 sampai Rp 50.000 itu mah enggak mau. Tapi kalau Rp 1 juta mau deh saya," ujarnya.

Di Rusun Marunda terdapat lima tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di tiga klaster Rusun Marunda. Penyebarannya adalah tiga TPS di Cluster B, yaitu TPS 37, TPS 38, dan TPS 39. Satu TPS di Cluster C yaitu TPS 32, dan satu TPS lagi di Cluster A yaitu TPS 36.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com