Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Gerebek Jaringan Narkoba Internasional

Kompas.com - 11/04/2014, 20:54 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Polri, menangkap empat anggota jaringan narkoba internasional di Teluk Gong, Penjagalan, Jakarta Utara, Kamis (10/4/2014). Jaringan ini beroperasi di Hongkong, Malaysia dan Indonesia.

"Ini merupakan jaringan internasional. Tersangka merupakan pengedar sekaligus pemakai," ujar Direktur IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Arman Depari, dalam konferensi pers di Hotel Permata Indah, Teluk Gong, Jakarta Utara, Jumat (11/4/2014).

Dari penangkapan itu, polisi menyita barang bukti narkoba berupa 3.110 gram sabu dan 1 gram heroin. Selain itu polisi juga mengamankan sebuah timbangan digital, plastik klip, dokumen perjalanan (paspor), dan beberapa telepon genggam.

Dua pelaku, yakni KK (44) dan YY (41), merupakan warga negara Malaysia. Dua pelaku lainnya  merupakan warga negara Indonesia, masing-masing TH (53) dan AY (43).

Arman mengatakan, dua WN Malaysia terbang dari Hongkong menggunakan pesawat Cathay Pasific dengan tujuan Jakarta. Tersangka menyembunyikan narkoba dengan menempelkannya di paha atau dengan teknik body wrapping. Sebelum direkatkan pada tubuh, narkoba itu dibungkus dalam kemasan yang tipis.

Arman mengungkapkan, penangkapan tersebut merupakan hasil kerja sama dengan kepolisian Malaysia. "Informasi yang kami dapat, sama-sama dikembangkan dengan polisi Malaysia," ujar Arman.

Dalam pemeriksaan terungkap bahwa narkoba tersebut akan diedarkan di Pulau Jawa dan Kalimantan.

Salah seorang tersangka berinisial AY, yang ditangkap di Bandung, Jawa Barat, merupakan residivis dalam jaringan lama.

Para tersangka akan dikenai Pasal 114 Ayat 2 Juncto Pasal 132 Ayat 2 Undang-Undang No 35 Tahun 2009 tentang pengedaran narkoba dengan ancaman maksimal pidana mati.

Mereka juga dikenai Pasal 112 Ayat 2 Juncto Pasal 132 ayat 2 Undang-Undang No 35 Tahun 2009 tentang kepemilikan narkoba dengan pidana maksimal penjara seumur hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com