Kepala Sub Bagian Humas Kepolisan Resor Metro Jakarta Timur, Komisaris Sri Bhayangkari, menuturkan, kejadian tersebut terjadi pada Minggu (13/4/2014), pukul 22.00.
Peristiwa bermula ketika Fery tengah dikunjungi oleh adik iparnya berinisial BS (31). Saat tengah mengobrol dengan BS, Fery melihat seorang pelaku hendak mengambil sepeda motor Vario hitam bernomor polisi B 3015 TVZ milik sang adik.
"Korban memergoki satu orang pelaku akan mengambil sepeda motor milik saksi," kata Sri, melalui pesan singkatnya, Senin (14/4/2014) pagi.
Melihat kejadian tersebut, Fery secara spontan berteriak "maliiiing!"
Merasa dipergoki, salah satu pelaku melepas tembakan ke arah Fery.
"Pelaku melakukan penembakan mengarah ke korban mengenai dada kiri tembus ke punggung belakang," ujar Sri.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Cakung, Ajun Komisaris Bara Libra Sagita mengungkapkan, komplotan yang diduga berjumlah empat orang tersebut lantas melarikan diri setelah menembak Fery. Mereka diduga datang menggunakan dua sepeda motor.
Setelah kejadian itu, lanjut Bara, Fery sempat dibawa ke rumah sakit Firdaus Sukapura, Jakarta Utara, guna mendapatkan pertolongan. Naas, timah panas yang menembus dada Fery membuat nyawanya tidak tertolong.
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan petugas, didapati satu proyektil yang tertancap 70 meter di rumah tetangga Fery.
Empat pelaku tersebut masih diburu petugas. Kasus ini dalam penanganan Polsek Cakung, Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.