Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingin Bagi Kesejahteraan ke Wilayah Lain

Kompas.com - 23/04/2014, 20:33 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

LAMPUNG, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menilai, kerja sama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Pemerintah Provinsi Lampung di bidang pangan sebagai salah satu bentuk pemerataan kesejahteraan. Jokowi ingin agar kedua wilayah saling menutupi kebutuhannya.

Jakarta, lanjut Jokowi, harus menjadi kota efisien. Komoditas pangan yang masuk ke Jakarta harus dalam bentuk yang bersih. Misalnya jagung yang sudah dikupas, kelapa yang sudah diparut, jagung yang sudah dilepas dari kulitnya, daging sapi yang telah berbentuk potongan, dan ayam yang juga berbentuk potongan.

"Lampung ini jadi sister city kita. Komoditas dari barat disortir dulu di sini (Lampung) sebelum dibawa ke Jakarta. Sister city itu jangan hanya luar negeri aja, harusnya sama saudara sendiri," ujarnya saat meninjau peternakan sapi di Way Laga, Lampung, Rabu (23/4/2014) siang.

Di Provinsi Lampung sendiri, lanjut Jokowi, tentu kerja sama tersebut juga berdampak positif. Kerja sama itu mengharuskan peningkatan jumlah komoditas. Tentunya, peningkatan itu pun disertai dengan peningkatan sumber daya manusia juga. Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat Lampung kian meningkat.

Jokowi mengatakan, distribusi bahan pangan tersebut diurus penuh oleh PD Pasar Jaya, bukan oleh tengkulak. Proses itu memberi keuntungan banyak bagi konsumen atau petani dan peternak. Selain harganya menjadi lebih murah, petani dan peternak menerima harga yang sebenarnya, bukan hasil spekulasi para tengkulak.

Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis mengaku siap dalam mengerjakan proyek tersebut. "Konsepnya bussines to bussines dengan BUMD Lampung," ujarnya.

Djangga mengatakan, PD Pasar Jaya telah memiliki sumber dana dan infrastruktur yang baik untuk pendistribusian komoditas. Kini pihaknya tinggal menunggu tahap pertama pengiriman komoditas dari arah barat Indonesia ke Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com