Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu AK: Belum Ada Utusan JIS Temui Saya

Kompas.com - 25/04/2014, 14:51 WIB
Laila Rahmawati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — TH, ibu siswa korban kejahatan seksual di Jakarta International School, Jumat (25/4/2014), membantah mendapat kunjungan dari pihak sekolah. Kamis atau sehari sebelumnya, Kepala JIS Timothy Carr mengatakan akan mengirim perwakilan sekolah untuk menemui keluarganya.

"Sampai sekarang, tidak ada orang JIS yang menghubungi saya. Siapa yang bilang begitu? Saya juga heran dari tadi banyak wartawan nanyain itu," kata TH kepada Kompas.com.

Dia mengaku belum pernah bertemu dengan Tim Carr. "Seumur hidup, saya belum pernah bertemu Tim. Ya cuma lihat dari TV. Waktu bertemu JIS tanggal 14 April itu, yang nemuin Steve (Wakil Kepala Sekolah Stephen Druggan) dan Chris. Suami saya memang pernah nemuin Tim, dan itu sebelum kasus ini di-blowup. Itu karena dia (ayah AK) sudah jengkel," katanya.

Sejak 14 April 2014, tidak ada pertemuan kembali antara keluarga AK dan JIS. Menurut TH, jangankan menelepon atau mengunjunginya di rumah, mengirim pesan singkat pun tidak.

"Jangankan Tim, yang kepala sekolah dua kampus, JIS Pondok Indah dan Pattimura, kepala sekolah TK-nya, Elsa, hanya SMS saya sekali. Pas saya tanya kenapa nggak telepon atau e-mail saya, katanya teleponnya salah. Kan bisa tanya ke wali kelasnya AK kalo memang niat, atau tanya Pak David (Risk Management Manager JIS)," kata TH.

TH menambahkan, beberapa hari lalu, Risk Management Manager JIS David memang berkunjung ke rumahnya. Waktu TH menanyakan alasannya, David mengatakan sekadar mampir karena pintu rumah AK terlihat terbuka. Kebetulan pada waktu itu, LPSK dan KPAI juga sedang bertamu.

Dia mengaku kaget melihat kedatangan David karena kali terakhir David datang ke rumah AK sebelum kasus ini menjadi pemberitaan besar.

"Mungkin Pak David mau ngomong soal itu (pertemuan dengan JIS), tetapi karena ada LPSK dan KPAI, terus nggak jadi. Tapi ya siapa tahu. Saya tahu Pak David itu orangnya baik, cuma ya dia kan kerja di JIS," katanya.

Sementara itu, Kompas.com sudah menanyakan hal ini kepada JIS melalui e-mail, tetapi belum mendapat balasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com