Peningkatan pengamanan itu akan dilakukan mulai satu pekan sebelum Pilpres, hari H Pilpres, dan pasca-Pilpres. Kepala Biro Umum DKI Jakarta Agustino Darmawan mengatakan, peningkatan pengamanan itu karena seorang gubernur yang akan mencalonkan diri sebagai presiden.
"Peningkatan pengamanan ini penting karena di sisi lain, Gubernur Jokowi menjadi capres. Pokoknya dua obyek vital ini harus tetap aman dan kondusif," kata Agustino, di Balaikota Jakarta, Rabu (14/5/2014).
Namun, dia membantah peningkatan pengamanan ini karena adanya ancaman dari pihak luar. Peningkatan pengamanan ini, kata dia, merupakan tugas pokok fungsi (tupoksi) Biro Umum DKI. Sudah menjadi tugas pihaknya untuk memperketat pengamanan selama Pilpres berlangsung. Terlebih, Jokowi menjadi salah satu peserta Pilpres.
"Tidak ada informasi chaos atau mengancam Balaikota dan rumah dinas. Sesuai tupoksi, kami perketat penjagaan selama 24 jam," kata Agustino.
Biro Umum DKI pun telah menggelar Apel Bersama Pengamanan Dalam Balaikota dan Rumah Dinas Gubernur di halaman Balaikota Jakarta, Rabu pagi ini. Apel itu diikuti oleh sekitar 200 personel gabungan TNI/Polri serta Satpol PP.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Wiriyatmoko mengatakan, pengamanan di Balaikota dan rumah dinas guna menjaga kondisi Jakarta tetap aman terkendali. Pengamanan itu juga untuk menghindari gesekan-gesekan yang berpotensi merusak stabilitas keamanan Ibu Kota menjelang Pilpres.
"Jakarta ini kan sebagai barometer politik nasional. Kalau di sini tidak stabil, bakal berpengaruh ke kota lainnya," kata Wiriyatmoko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.