Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Maunya Mundur, tetapi...

Kompas.com - 14/05/2014, 13:32 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo mengaku, pada dasarnya dia ingin mundur saja dari jabatan Gubernur DKI Jakarta.

"Kalau saya maunya dari dulu juga mundur. Maksudnya biar bisa lebih konsentrasi, lebih enak gitu loh," ujarnya di kantor Balaikota, Jakarta Pusat, Rabu (14/5/2014) siang.

Namun, berdasarkan hitung-hitungan politik pihak internalnya, keputusan mundur sebagai Gubernur DKI Jakarta diprediksi bakal menuai kontroversi. Kontroversi tersebut, lanjut Jokowi, datang dari anggota DPRD DKI Jakarta.

"Kalau mengundurkan diri harus lewat mana? Lewat dewan? Kalau dewan itu kira-kira memberikan izin apa enggak?" ujar Jokowi.

Apalagi, sejak ditinggal partner koalisi pascapencapresan, yakni Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), suara PDI-P di DPRD DKI tersisa 11 persen dikepung partai politik yang lainnya.
"Hitung-hitungan politiknya gitu. Masak enggak ngerti," ujarnya.

Meskipun demikian, Jokowi menerima konsekuensinya, yakni hanya berstatus nonaktif sebagai gubernur. Jokowi berkomitmen untuk selalu bisa memisahkan urusan copras-capres dengan kegubernuran.

Sebelumnya diberitakan, seusai diberikan izin Presiden SBY soal pencalonannya menjadi presiden, Kemendagri memberikan status nonaktif terhadap Jokowi. Status nonaktif diberikan kepada Jokowi pada 31 Mei 2014. Berarti dia mulai nonaktif menjadi gubernur pada 1 Juni 2014.

Status nonaktif tersebut akan berlanjut hingga 20 Oktober 2014. Tanggal tersebut diketahui batas akhir masa jabatan presiden. Selama Jokowi berstatus nonaktif, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com