JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta Ratiyono mengungkapkan, baru seluas 11,5 hektar Taman Bersih, Manusiawi, dan Wibawa (BMW) yang telah dibebaskan dan bersertifikat. Sementara itu, masih ada 15 hektar lahan sisanya yang masih bersengketa.
Pemprov DKI Jakarta pun menyerahkan sengketa lahan tersebut kepada pihak pengembang sebagai pemberi lahan untuk fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos fasum), yaitu PT Agung Podomoro Group.
"Karena, di dalam berita acara serah terima telah dicantumkan tanah yang diserahkan ke pemda tidak dalam sengketa. Kalau ada masalah sekarang atau di kemudian hari, adalah tanggung jawab pihak kedua," kata Ratiyono di Balaikota Jakarta, Jumat (23/5/2014).
Agar tidak ada permasalahan lagi pada kemudian hari, pihaknya juga telah memasang plang kepemilikan lahan di sekitar area. Totalnya, ada enam buah plang, plang gambar stadion dan plang hak milik DKI.
Dinas Olahraga dan Pemuda DKI juga telah menguruk lahan yang bersertifikat dengan menggunakan ekskavator kepemilikan Dinas Pekerjaan Umum DKI. Kendati demikian, pembangunan secara keseluruhan baru dilakukan setelah pemenang lelang ditetapkan.
Saat ini, proses lelang sedang dilaksanakan oleh Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (ULP) DKI. Selain itu, lanjut dia, Dinas Olahraga dan Pemuda DKI juga berharap adanya percepatan oleh Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dalam menyelesaikan sengketa lahan BMW.
Pasalnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga meminta pembangunan Stadion BMW segera terealisasi. "Kita minta percepatan dari BPKD dan BPN agar sengketa segera diputuskan di pengadilan," kata Ratiyono.
Fasilitas Taman BMW ini, kata dia, dapat dinikmati seluruh warga ibu kota. Rencananya, stadion dibangun dengan ornamen Betawi. Ratiyono menjelaskan, Taman BMW itu dapat dipergunakan oleh klub sepak bola mana pun, tidak hanya Persija Jakarta.
Adapun anggaran untuk pembangunan stadion BMW mencapai Rp 1,2 triliun. Tahun ini, Dinas Olahraga dan Pemuda DKI baru menganggarkan sebesar Rp 50 miliar dan menggunakan anggaran tahun jamak. Ia memperkirakan, pembangunan Taman BMW seluruhnya rampung dalam jangka waktu tiga tahun mendatang.