Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Pinjaman Alat Berat, Normalisasi Waduk Pluit Dipercepat

Kompas.com - 27/05/2014, 11:11 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Proyek normalisasi Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, kembali dilakukan. Adanya dua alat berat baru, yang merupakan pinjaman, diharapkan dapat mempercepat proses pendalaman waduk dan pengangkatan eceng gondok.

"Kami dapat pinjaman dua alat berat. Dengan menggunakan alat berat yang sesuai, diharapkan proyek normalisasi akan lebih cepat," kata Wali Kota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono, kepada Kompas.com, Selasa (27/5/2014).

Menurut Heru, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara telah melakukan pembicaraan dengan PT Inti Faedah, perusahaan alat berat asal Surabaya, Jawa Timur, untuk mengoperasikan alat beratnya di permukaan Waduk Pluit. Alat berat tersebut berfungsi sebagai pengangkat tanaman eceng gondok.

Menurut Heru, dengan menggunakan alat tersebut, diharapkan pembersihan eceng gondok akan lebih cepat selesai. "Saya minta kepada mereka untuk mendemonstrasikan alat berat yang baru tersebut. Kebetulan saat itu pengirimannya melalui Pelabuhan Tanjung Priok," ujar Heru.

Selain itu, Heru juga mendapatkan pinjaman alat berat buatan Finlandia, milik PT Berkat Teknik Utama. Alat tersebut berfungsi sebagai pengeruk dan pemompa lumpur. Kedua alat tersebut telah melakukan uji coba pada hari Minggu lalu. Rencananya, pengoperasian kedua alat tersebut di Waduk Pluit akan dilakukan selama dua minggu hingga satu bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com