Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Jakut Berharap Dinas PU Beli Alat Berat untuk Waduk Pluit

Kompas.com - 28/05/2014, 09:56 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Mendapat pinjaman alat berat dari perusahaan swasta, Wali Kota Jakarta Utara Heru Budi Hartono, mengharapkan Dinas Kebersihan dan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, bersedia mengeluarkan dana untuk membeli alat tersebut.

"Saya mengimbau kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Kebersihan untuk melihat kinerja alat berat ini. Nantinya saya harapkan mereka mau membeli juga alat ini," ujar Heru, kepada Kompas.com, Selasa (27/5/2014).

Seperti diberitakan, Pemkot Jakarta Utara mendapat pinjaman dua alat berat membersihkan eceng gondok di Waduk Pluit. "Alat-alat tersebut akan lebih efektif dan efisien, dibandingkan secara manual yang tidak kunjung selesai," ujar Heru.

Selain sebagai bantuan kepada pemerintah, pinjaman alat berat di Waduk Pluit, menurut Heru, merupakan kegitan uji coba dan demonstrasi produk dari perusahaan penyedia alat berat di Indonesia. Dia mengharapkan, pemerintah melalui dinas terkait, dapat tertarik dan membeli alat berat tersebut.

Sebelumnya pembersihan tanaman eceng gondok, hanya dilakukan oleh beberapa orang menggunakan tiga buah kapal motor ukuran kecil. Dibandingkan dengan luas waduk, pekerjaan yang hanya mengandalkan tenaga manusia tersebut dinilai sangat tidak efektif.

"Selama ini, banyak proyek pengerjaan yang berjalan lambat, sehingga pemerintah harus menambah jumlah anggaran. Akibatnya, banyak yang mencurigai penggunaan dana di dinas terkait tidak sesuai dengan pelaksanaannya," ujar Heru.

Untuk itu, optimalisasi alat berat yang tepat guna, menurut Heru, akan mengurangi jumlah anggaran yang besar. Harga sebuah alat berat akan lebih murah, jika dibandingkan biaya yang dikeluarkan, akibat proyek yang berjalan lambat.

"Anggaran pembelian juga lebih jelas penggunaannya. Biar nggak dituduh korupsi," kata Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com