Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT MRT Jakarta Mulai Kerjakan Dinding Stasiun Bawah Tanah

Kompas.com - 29/05/2014, 14:37 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — PT MRT Jakarta mulai membuat soil pond (tempat penampungan tanah sementara) dan guide wall (dinding stasiun di sisi barat). Soil pond dan guide wall itu termasuk ke dalam tahap persiapan konstruksi utama.

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta M Nasyir mengatakan, pembangunan dua tahap itu dilaksanakan sebelum tunnel boring machine (mesin bor) datang di Indonesia pada akhir 2015 mendatang. 

"Pembuatan guide wall di sisi barat ini untuk shaft area, yang merupakan salah satu tahap awal pembuatan jalur masuk bagi mesin bor untuk membangun MRT bawah tanah," kata Nasyir, saat dihubungi wartawan, di Jakarta, Kamis (29/5/2014).

Pekerjaan ini sudah dilaksanakan sejak 27 Mei 2014 lalu. Sebelumnya, halte transjakarta Bundaran Hotel Indonesia juga telah ditutup sebagai dampak pembangunan ini. Ia memperkirakan, pekerjaan akan selesai dalam waktu satu bulan.

Guide wall merupakan pola yang dibuat sebelum membangun stasiun bawah tanah. Saat membangun stasiun bawah tanah, perlu penggalian sesuai pola yang telah direncanakan. Guide wall ini memiliki panjang 300 meter, lebar 25 meter, serta kedalaman dua meter.

Setelah guide wall selesai, kemudian pihaknya mulai membangun diafragma wall atau d-wall.
"Akibatnya, akan berdampak dengan arus lalu lintas sekitar," kata Nasyir. 

Akan ada perubahan jalur ke arah utara (arah ke Kedubes Jepang) menjadi tiga lajur normal. Sementara itu untuk lajur transjakarta di sisi timur, area konstruksi bisa dilintasi oleh kendaraan reguler atau mix traffic.

Sementara itu, jumlah jalur ke arah Selatan (Jalan Sudirman) tidak ada perubahan. Yakni lima lajur normal dan satu lajur transjakarta. Pengerjaan persiapan konstruksi skala besar ini akan dilaksanakan sepanjang bulan Mei 2014.

"Selain pembuatan soil pond dan guide wall, juga ada pekerjaan lainnya. Seperti pekerjaan penggalian lubang (test pit) di delapan titik, pengalihan lajur, relokasi halte bus transjakarta, dan penutupan lajur kendaraan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tukang Soto Juga Jadi Tersangka Pembunuhan Pria Dalam Sarung di Pamulang

Tukang Soto Juga Jadi Tersangka Pembunuhan Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com