Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kalau Mau Tinju, Tangan Saya Masih Sakit

Kompas.com - 02/06/2014, 18:15 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tak mempermasalahkan pelaporan dirinya ke pihak kepolisian oleh tim pengacara mantan Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono. Ia pun mengaku siap apabila nantinya harus menjalani pemeriksaan sebagai saksi.

"Mereka kan pengacara, ya sudah seharusnya lewat proses hukum. Kalau nanti polisi panggil saya, ya panggil saja. Kenapa mesti pusing?" kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (2/6/2014).

Basuki pun mengaku tidak takut untuk berhadapan dengan proses hukum. Ia menilai langkah itu sudah tepat. Hal ini juga lebih efektif ketimbang menciptakan polemik di media massa.

"Mereka kan pengacara, jadi memang harus melalui proses hukum. Kita tunggu proses hukumnya. Kenapa takut? Kecuali lawan preman. Kan preman tukang pukul. Lagi pula, kalau mau bertinju, tangan saya sekarang masih sakit," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu.

Seperti diberitakan, kuasa hukum Pristono, Razman Arif, melaporkan Basuki karena dianggap mencemarkan nama baik kliennya. Basuki disebut makin memperkeruh konflik dalam kasus dugaan korupsi transjakarta berkarat di Jakarta.

"Kita minta Jokowi diperiksa (terkait bus berkarat). Karut-marut lagi ini, masuk Ahok menimpali, mengajak ribut lewat social media," ujar Razman di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin siang.

Menurut Razman, Basuki banyak menimpali soal 14 bus transjakarta berkarat dan menduga Pristono melakukan penggelapan anggaran pengadaan bus. Razman menyebut, justru Basuki dan Gubernur DKI Jakarta yang kini nonaktif, Joko Widodo, yang patut dicurigai melakukan korupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com