Ketua RT berinisial R itu mengatakan, babinsa itu tidak bekerja sesuai fungsinya. Ketua RT itu juga telah menerima daftar pemilih sementara (DPS) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
"Saya sudah dikasih list daftar pemilih sementara dari RW setempat. Kok bisa sih, anggota babinsa mendata pemilih lagi? Itu juga kan bukan tugas mereka," kata R, kepada wartawan, di lokasi kejadian, Jakarta, Kamis (5/6/2014).
R mengaku tidak mendapat laporan dari Rifki dan dia baru mengetahui kejadian itu dari wartawan yang mendatanginya hari ini. Anggota babinsa itu pun tidak mendatanginya.
"Kabarnya, yang baru datang ke sini itu anggota Babinsa baru. Saya kenalnya sama anggota babinsa yang lama dan tugasnya mengontrol keamanan setiap hari," kata R.
Sebelumnya diberitakan, seorang warga Jakarta Pusat didatangi pria yang mengaku anggota babinsa. Orang itu mengaku hendak mendata daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pilpres 2014. Saat pendataan, Rifki diarahkan untuk memilih pasangan calon yang diusung Partai Gerindra, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Rifki sempat mendatangi Koramil di dekat lingkungannya untuk mengecek identitas petugas babinsa itu. Di dalam Koramil, dia melihat whiteboard yang bertuliskan jadwal piket petugas babinsa.
Sementara itu, di atas meja, Rifki melihat secarik kertas folio dengan banyak data yang sudah tersusun rapi. Isi data itu yakni daftar nama dan alamat warga, serta daftar preferensi memilih dalam pemilu presiden mendatang.
Di sana juga terdapat rekapitulasi hasil preferensi memilih, yakni 90 persen dituliskan memilih capres Prabowo Subianto dan 10 persen memilih Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.