"Pertamina tetap memasok sesuai dengan kebutuhan, tidak ada pengurangan sedikitpun," kata Moch Sukron, kepada Warta Kota, beberapa waktu lalu.
Menurut dia, keterlambatan pasokan elpiji terjadi karena Pertamina melakukan penyempurnaan sistem rayonisasi.
"Jadi perbaikan di tiap rayonisasi sehingga terjadi antrean di SPBE dan pendistribusian menjadi telat. Tetapi kami tidak tinggal diam. Saat itu juga Hismana Migas turun tangan sehingga pendistribusian kembali lancar," katanya.
Sementara itu, pemilik dan pengelola agen elpiji 3 Kilogram PT Jakarta Selatan Niaga Centrum, mengaku, setiap hari mendapat jatah 1.120-1.780 tabung. Untuk mengisi tabung gas tersebut, setiap hari, truknya membawa tabung gas kosong untuk antre di pengisian gas elpiji (SPBE) di Ulujami, Jakarta Selatan.
"Truk yang datang hari ini ke SPBE untuk diisi gas esok hari," kata Lasma Damanik.
Menurutnya, sopirnya tidak menginap di SPBE, melainkan truknya menginap SPBE. "Truk menginep, sopir pulang," kata Lasma. (vin/tan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.