Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

341 Penghuni Rusun Tipar Cakung Terancam Dikeluarkan

Kompas.com - 11/06/2014, 13:36 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak pengelola rusun di Jakarta Timur menertibkan para penghuni rusun Tipar Cakung, Jakarta Timur, Rabu (11/6/2014). Sebanyak 341 penghuni rusun berkapasitas 1.000 unit tersebut belum membayar biaya sewa. Ratusan warga yang menunggak ini terancam dikeluarkan.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, petugas gabungan dari unsur TNI, Polri, dan Satpol PP dikerahkan dalam operasi penertiban tersebut. Kegiatan ini menyasar tiga dari sepuluh blok yang terdapat di rusun tersebut.

Kepala Unit Pengelola Rusun Wilayah III Jefyodya Julyan mengatakan, tunggakan warga cukup besar, bahkan banyak yang hingga berbulan-bulan.

"Di sini yang paling rendah itu 5 bulan, dan yang paling tinggi itu ada yang nunggak sampai 79 bulan. Makanya kita tertibkan karena tunggakannya itu sudah sangat banyak," kata Jefy kepada wartawan di rusun tersebut, Rabu siang.

Jefy menjelaskan, dari 341 penghuni rusun yang menunggak, 27 di antaranya belum membayar biaya sewa di atas 50 bulan. Salah satu contohnya adalah W Hermon. Penghuni Unit 203 Blok Meranti di rusun tersebut menunggak 59 bulan. "Dia nunggak sampai Rp 46 juta," ujar Jefy.

Ia mengatakan, sisa penghuni di Tipar Cakung yang belum membayar sewa di bawah 50 bulan sebanyak 314 orang. Tindakan yang diambil pengelola kali ini berupa peringatan.

Sosialisasi dan imbauan bagi mereka untuk membayar tunggakan tidak pernah digubris warga. "Sekarang ini kita masih persuasif dulu, tapi kita kasih batas waktu untuk melunasi," ujar Jefy.

Ia melanjutkan, pihaknya memberikan waktu tiga bulan bagi warga untuk melunasi rusun dalam dua tahap. Tahap pertama, warga diminta dalam minggu ini untuk membayar setengah dari biaya sewa yang belum dibayarkan.

Setelah itu, warga diberi waktu tiga bulan untuk melunasi sisa setengah pembayaran. "Kalau tiga bulan mereka tetap belum membayarkan tunggakan, kita akan kosongkan paksa dan segel," ujar Jefy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com