Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Di Jakarta, Banyak Preman yang Jadi Ketua RT/RW

Kompas.com - 13/06/2014, 09:29 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menduga, saat ini posisi jabatan Ketua RT dan RW di Jakarta sudah banyak diisi oleh para preman. Menurut dia, para preman itulah yang selama ini memanfaatkan jabatannya untuk menyewa-nyewakan lapak kepada para pedagang kaki lima (PKL) di sejumlah kawasan yang sebenarnya dilarang untuk berjualan.

Tak hanya itu, pria yang akrab disapa Ahok ini juga mengungkapkan, para preman yang menjadi ketua RT dan RW itu juga menerima setoran dari kegiatan parkir liar dan meminta jatah apabila ada petugas Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan pendataan penduduk.

"Sudah begitu, masih terima gaji lagi dari kita Rp 750.000 (per bulan). Kita temukan juga banyak sekali yang tidak ada masa tugasnya. Semakin dia punya lapak, semakin punya duit, dia semakin berkuasa. Dan dipanggil lurah pun tidak digubris. Kadang-kadang ada oknum lurah terpaksa kerja sama mereka," katanya di Balaikota Jakarta, Jumat (13/6/2014).

Karena itulah, Basuki berencana mengubah sistem pemilihan ketua RT dan RW yang selama ini dilakukan dengan cara pemilihan langsung oleh masyarakat menjadi sistem penunjukan langsung oleh Pemerintah Provinsi DKI. Ia menilai, sistem penunjukan langsung bukan merupakan hal yang baru di Jakarta. Ia pun merunut jabatan wali kota/bupati di kota/kabupaten administratif di Jakarta yang tidak dipilih lewat pilkada, tetapi ditunjuk langsung oleh Gubernur DKI.

"Lurah juga tidak dipilih, tidak seperti kades. Ya, sudah, ketua RT/RW juga kita tunjuk aja. Nanti kader-kader PKK, posyandu, pensiunan, tokoh-tokoh masyarakat yang memang ingin jadi pemerhati, bisa segera melaporkan kepada kami. Nanti kita yang tunjuk," ucapnya.

"Nanti mereka akan kita kontrak per individu, gaji kita naikkan jadi Rp 1 juta. Kalau misal di suatu daerah banyak yang mau jadi ketua RT/RW, dan menurut penilaian kami semuanya orang baik, baru kita serahkan kepada warga untuk memilih yang mana. Tapi tetap tidak bebas seperti sekarang," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com