Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Pembunuhan PSK di Ciracas Belum Diketahui

Kompas.com - 16/06/2014, 13:03 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak kepolisian masih menyelidiki kasus kematian Nur Tasrifah (43), wanita yang ditemukan tewas di kontrakan korban di Jalan H Marjuki, Ciracas, Jakarta Timur. Sejauh ini, polisi belum menemukan motif atau petunjuk di balik kasus pembunuhan pekerja seks komersial (PSK) tersebut.

"Sementara ini motifnya masih belum. Petunjuk sedang kita gali. Dari keterangan saksi, belum mengerucut kepada siapa pelakunya," kata Kepala Kepolisian Sektor Ciracas Komisaris Suwanda, saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/6/2014).

Ia mengatakan, saat ini petugas tengah memeriksa saksi sejumlah dua orang untuk menelusuri kasus pembunuhan tersebut.

"Rencana ada saksi lanjutan (tambahan) untuk kita dalami. Ini sekarang sedang kita periksa dua orang saksi dulu," ujar Suwanda.

Dari kamar korban, tidak ditemukan adanya barang berharga yang hilang. Pihaknya belum menyimpulkan apakah korban dibunuh karena aksi perampokan atau motif lainnya.

"Barang-barang tidak ada yang hilang," tutup Suwanda.

Nur ditemukan tewas pada Sabtu (14/6/2014) malam oleh tetangga yang hendak mengantar bingkisan dari acara hajatan di lingkungan tersebut. Korban tewas dalam keadaan terbaring di tempat tidur dengan luka pada bagian kepala.

Petugas yang mendatangi lokasi saat itu lalu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Seusai pemeriksaan, jenazah korban dibawa petugas ke RSCM untuk diotopsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com