Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah Pencari Ibu Pernah Diasuh Warga Pademangan

Kompas.com - 27/06/2014, 12:58 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Muhammad Afrizal (9), yang mengaku terpisah dengan ibunya dan sempat berjalan kaki selama sebulan ini ternyata bernama Sarjono.

Hal tersebut diungkapkan oleh Toto Adi Susanto (49), Ketua RW 01 Pademangan Barat, Jakarta Utara. Ia mengaku pernah mengasuh anak tersebut sekitar dua tahun lalu. Baru sebulan ini pelajar kelas 3 SD itu pulang ke Pademangan Barat, Jakarta Utara.

"Jadi sekitar dua tahun lalu istri saya bertemu dengan Sarjono di Kopaja P20, anak tersebut seperti kecapekan dan tertidur di bahu istri saya. Kemudian saat sudah mau masuk Terminal Senen anak ini dibangunkan. Karena (anak itu) terlihat masih mengantuk, akhirnya diajak pulang ke rumah oleh istri saya, waktu itu umurnya masih 7 tahun," ungkap Toto di kediamannya, Jumat (27/6/2014).

Ia menuturkan, saat itu Sarjono sempat tinggal di rumahnya hampir sebulan. Namun, istrinya tetap mencari informasi tentang anak tersebut.

"Istri saya sempat datang ke rumah yang diberikan oleh Sarjono di Kampung Rambutan, kemudian bertemu Ketua RW-nya dan meninggalkan nomor teleponnya, barangkali ada yang mencari anak tersebut," jelasnya.

Kemudian sekitar dua minggu datanglah seorang ibu dari rumah singgah di daerah Mampang yang mengaku selama ini mengasuh anak tersebut. "Pas saya tanya ke Sarjono sih dia kenal dan akhirnya dibawa pulang ke rumah singgah," ucapnya.

Dua tahun sudah berlalu, tiba-tiba sekitar sebulan yang lalu Sarjono datang kembali ke rumahnya. Namun sekitar dua hari yang lalu anak tersebut tidak pulang.

"Namanya juga anak main, kami cari dia enggak ada di wilayah kami, ternyata kami dapat informasi dari media," jelasnya.

Sebelumnya Sarjono mengaku bernama Muhammad Afrizal dan sudah selama sebulan ini berjalan kaki keliling Jakarta untuk mencari ibunya.

Bocah yang masih duduk di kelas 3 SDN 02 Pagi Kampung Rambutan tersebut mengaku sekitar sebulan yang lalu dirinya ditinggal oleh ibunya di rumah kontrakan yang ia tempati bersama ibunya di RT 05 RW 06, Susukan, Ciracas, Jakarta Timur.

Dia bahkan sempat berkeliling Jakarta dengan berjalan kaki selama sebulan. Ia juga mengaku sempat berjalan kaki ke daerah Pasar Rebo, Cilandak, Lebak Bulus, Senayan, Slipi, Tanah Abang, Grogol, Blok M, Mampang, Senen, Gunung Sahari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com