Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Jaksel Ancam Pakai Jalur Hukum terhadap Warga Fatmawati

Kompas.com - 27/06/2014, 19:11 WIB
Laila Rahmawati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Kota Jakarta Selatan mengancam akan menempuh jalur hukum terhadap warga Jalan Fatmawati bila proses pembebasan tanah mereka untuk proyek mass rapid transit (MRT) menemui kebuntuan.

Pemkot sudah menetapkan tenggat waktu pembebasan tanah tersebut pada Agustus 2014. "Terpaksa kalau terus menerus deadlock, kita bawa ke jalur hukum. Tapi tetap mereka akan dapat ganti rugi, cuma prosesnya agak repot karena harus melalui pengadilan. Kita lihat saja nanti siapa yang dimenangkan, kalau memakai jalur hukum," kata Wakil Ketua Pelaksana Panitia Pembebasan Tanah (P2T) Jakarta Selatan Tri Wahyuningsih, Jumat (27/6/2014).

Tri menambahkan, sebenarnya lahan yang akan dibebaskan tersebut sudah terkena trase pembangunan sejak 10 tahun lalu. Oleh karena itu, menurut Tri, mereka harus memahami dan mempermudah langkah pemkot untuk membebaskan lahan tersebut.

Tri melanjutkan, tidak semua lahan di sepanjang Jalan Fatmawati tersebut belum dibebaskan. Ada beberapa warga yang sudah setuju dengan besaran ganti rugi yang ditawarkan Pemkot.

"Dari tahun kemarin, sudah ada yang dibebaskan. Besarannya sesuai NJOP tahun lalu, Rp 12-14 juta per meter," ujar Tri.

Dengan nilai jual obyek pajak (NJOP) sebesar itu, banyak warga yang menolak karena ingin harga yang lebih tinggi. Tri menuturkan, P2T sedang melakukan negosiasi dengan cara door to door kepada warga agar dapat bermusyawarah dengan mereka secara langsung.

Selain itu, P2T juga sudah menaikkan besaran ganti rugi hingga Rp 24 juta per meter, melebihi NJOP tahun ini, yaitu sekitar Rp 19-20 juta per meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Preman Peras Penjaga Warkop di Mampang, Paksa Tukar Uang Receh Jadi Rp 1 Juta

2 Preman Peras Penjaga Warkop di Mampang, Paksa Tukar Uang Receh Jadi Rp 1 Juta

Megapolitan
Polisi Gelar Audiensi Terkait Penjarahan Rusunawa Marunda, Libatkan Pengelola Lama dan Baru

Polisi Gelar Audiensi Terkait Penjarahan Rusunawa Marunda, Libatkan Pengelola Lama dan Baru

Megapolitan
Keroyok Pemuda di Tangsel Akibat Buang Air Kecil Sembarangan, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Keroyok Pemuda di Tangsel Akibat Buang Air Kecil Sembarangan, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Megapolitan
Polisi Buru Pemasok Sabu untuk Virgoun

Polisi Buru Pemasok Sabu untuk Virgoun

Megapolitan
Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Megapolitan
Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Megapolitan
Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Megapolitan
Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Megapolitan
Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Megapolitan
Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Megapolitan
Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Megapolitan
Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Megapolitan
Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com