Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Warga Fatmawati Lucu, Minta Proyek MRT Dibatalkan

Kompas.com - 05/05/2014, 10:02 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bahwa beberapa hari lalu, ada seorang perwakilan warga Jalan Fatmawati yang mendatanginya ke Balaikota Jakarta. Menurut Basuki, warga tersebut meminta agar proyek pembangunan mass rapid transit Jakarta rute Lebak Bulus-Kampung Bandan (MRT Selatan-Utara) dibatalkan, dengan alasan menggunakan kajian yang salah.

Kepada warga tersebut, Basuki menjelaskan, proyek MRT Jakarta memang menggunakan kajian yang salah karena tidak sesuai perkembangan kota Jakarta. Namun, bukan berarti harus dengan membatalkan rute Selatan-Utara. Menurutnya, rute Selatan-Utara tetap merupakan jalur yang berguna.

"Mereka lucu (Warga Fatmawati), suruh dibatalkan. Jangan dibatalkan, karena idealnya Jakarta perlu dua-duanya. Cuma kalau suruh pilih mana yang seharusnya didahulukan, harusnya ya Timur-Barat karena itu yang paling padat. Dulu yang padat memang Selatan-Utara, tapi setelah 20 tahun, yang harus dibangun duluan harusnya Timur-Barat," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (5/5/2014).

"Cuma Timur-Barat kajiannya tidak ada. Daripada tidak ada yang dibangun, ya kita teruskan saja yang Selatan-Utara," katanya lagi.

Basuki menjelaskan, alasannya menilai pembangunan jalur MRT Timur-Barat lebih penting karena sesuai perkembangan di bidang perumahan dan kendaraan yang masuk ke Jakarta dalam beberapa tahun terakhir, maka lebih banyak dari Timur-Barat, tepatnya dari Bekasi dan Tangerang.

"Apalagi kalau dari selatan kan sudah dilayani loopline kereta api. Asal dibangun underpass dan flyover di tiap pelintasan, kereta api bisa melayani tiap satu menit. Kereta Api sama MRT itu sama. Bedanya cuma yang satu PT KCJ, yang satu lagi PT MRT," jelas pria yang akrab disapa Ahok itu.

Beberapa waktu lalu, Basuki memang sempat menilai bahwa kajian JICA (Japan International Coorporation Agency) mengenai pembangunan rute MRT Selatan-Utara tidak tepat karena tidak sesuai dengan perkembangan kawasan Jakarta saat ini. Ia menilai, jalur MRT lebih tepat jika dibangun dari Timur ke Barat, yakni menghubungkan Cikarang (Bekasi) hingga Balaraja (Tangerang). Menurutnya, permukiman penduduk lebih banyak di jalur Timur-Barat, dibanding Selatan-Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Megapolitan
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

Megapolitan
Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Megapolitan
Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Megapolitan
Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Megapolitan
Polisi Buru Pelaku Pembakaran Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Polisi Buru Pelaku Pembakaran Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com