Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilangnya Bos Artha Graha Menyisakan Misteri

Kompas.com - 07/07/2014, 14:59 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Drama menghilangnya Wisnu Tjandra (56) berakhir sudah. Pencarian salah satu petinggi Artha Graha itu menemukan titik terang setelah polisi mendapati beberapa telepon selulernya yang sengaja ditinggalkan di ruang kerja.

Polisi memastikan Wisnu yang dilaporkan hilang sejak 13 Mei 2014 bukan korban penculikan, melainkan sengaja menghilang.

Polda Metro Jaya menemukan keberadaan mantan suami artis Peggy Melati Sukma itu pada Jumat (4/7/2014). Wisnu juga telah memberi kabar kepada keluarganya bahwa dia dalam keadaan sehat. Lalu apa alasan Wisnu menghilang?

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto memastikan bahwa mantan Wakil Presiden Direktur Bank Artha Graha itu pergi atas keinginan pribadi. Dia pergi seorang diri.

Wisnu juga telah mengirim surat kepada pihak Artha Graha. Hal itu dikatakan wakil manajemen Artha Graha, Agung Prabowo, dalam keterangan pers di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Sabtu (5/7/2014).

"Saya mewakili perusahaan, membenarkan bahwa Wisnu Tjandra mengirimkan surat pada tanggal 3 Juli 2014," ujar Agung. Surat tersebut ditulis dengan tangan. Dalam suratnya, kata Agung, Wisnu memohon maaf kepada perusahaan karena selama ini telah meninggalkan tugas tanpa izin. "Wisnu mengatakan, dia sudah tak pantas lagi menjadi pejabat di Artha Graha," kata Agung.

Untuk membuktikan surat tersebut benar ditulis oleh Wisnu, pihak Artha Graha juga telah membawa surat itu kepada keluarganya. Kakak Wisnu, Anastasya Sintowati, membenarkan bahwa surat tersebut benar ditulis dengan tangan oleh Wisnu.

Anastasya Sintowati mengatakan, dalam telepon dan pesan singkat yang diterima oleh keluarga, Wisnu memberitahukan bahwa kondisinya sehat. Wisnu juga mengucapkan terima kasih kepada kepolisian dan media yang telah membantu pencarian.

Namun, Anastasya mengaku belum mengetahui alasan kepergian Wisnu. Dia menduga yang dilakukan oleh Wisnu tidak terkait dengan perusahaan. "Menurut saya, ia hanya butuh waktu untuk menenangkan diri," kata Anastasya.

Setelah mendapat kepastian, akhirnya keluarga mencabut laporan kehilangan ke Mapolda Metro Jaya, dan Wisnu akan kembali dalam waktu dekat. "Saudara Wisnu akan kembali, yang jelas dalam waktu dekat kemungkinan juga akan ber-Lebaran dengan keluarga," kata Rikwanto, Minggu (6/7/2014).

Wisnu hilang misterius sejak 11 Mei 2014 lalu. Keluarga melaporkannya ke Polda Metro Jaya dengan laporan polisi 2876/B/V/PMJ/SPKT tertanggal 13 Mei 2014. Dalam laporan itu diketahui bahwa, sebelum menghilang, Wisnu berangkat dari rumahnya di kawasan Ancol, Jakarta Utara, pada Minggu (11/5/2014) sekitar pukul 18.00.

Keluarga tidak mengetahui secara pasti mengenai aktivitas Wisnu karena dia tinggal seorang diri di bilangan Ancol. Sementara itu, keluarganya tinggal di kawasan Cipinang, Jakarta Timur.

Penyidik memperoleh informasi dari keluarga bahwa pada hari Minggu itu, Wisnu pergi dari rumah sekitar pukul 18.00 WIB. Dia berangkat ke kantornya di gedung Artha Graha, Sudirman Central Business District, Jakarta Selatan, dengan mobil Camry B 1818 PAR.

Dia pergi lagi untuk mengambil uang di anjungan tunai mandiri (ATM) di kawasan Sudirman, dengan menumpang taksi Silver Bird. Dari sana, Wisnu langsung menemui seseorang di Hotel Mulia, Senayan. Ia kemudian pergi lagi menuju Gambir, dan kembali lagi ke arah Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat.

Sampai di Thamrin, komunikasi keluarga dengan Wisnu terputus. Dia tidak bisa dihubungi karena alat komunikasi yang dibawa Wisnu semuanya non-aktif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com