Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Awasi Transaksi PNS lewat ID Multifungsi

Kompas.com - 08/07/2014, 16:37 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bakal mengawasi arus dana transaksi non-tunai pegawai negeri sipil (PNS) DKI melalui kartu tanda pengenal (ID) baru bertuliskan Jakcard. Kartu multifungsi itu juga berfungsi sebagai e-money dan kartu ATM. PNS DKI diwajibkan membuka rekening Bank DKI untuk memperoleh kartu tanda pengenal tersebut.

"Kartu ini sekalian untuk mengontrol mereka (PNS) dapat TKD (tunjangan kinerja daerah) berapa karena semua uang ditransfer masuk rekening bank mereka," kata pria yang akrab disapa Ahok itu di Balaikota Jakarta, Selasa (8/7/2014).

Ahok mengatakan, setelah ada kartu ini, tidak ada lagi pemberian tunjangan, seperti uang perjalanan dinas luar kota, yang diberikan secara tunai. Semua akan diberikan melalui transfer rekening PNS. Maka dari itu, transaksi keuangan dapat tercatat di buku tabungan.

Tahun depan, Pemprov DKI akan menerapkan kebijakan non-cash transaction (transaksi non-tunai) secara menyeluruh.

Untuk mengantisipasi adanya penyimpangan anggaran, Ahok telah membatasi jumlah transaksi PNS DKI sebesar Rp 100 juta. Tahun 2015 mendatang, rencananya, Basuki bakal memperketat aturan itu dengan batasan transaksi hanya sebesar Rp 20-25 juta.

ID baru ini juga akan berfungsi sebagai kartu ATM, kartu untuk naik transjakarta, naik KRL, dan sebagainya. Apabila hendak menggunakan transjakarta, PNS yang memiliki kartu ini tinggal menempelkan kartu tersebut pada mesin deteksi dan saldo tabungan di Bank DKI langsung terpotong.

Sebagai uji coba, ID DKI itu baru digunakan oleh Basuki. Ke depannya, seluruh pegawai akan mengenakan tanda pengenal seperti yang Basuki kenakan saat ini. Saat ini, pembuatan kartu ID baru itu sedang diproses oleh Bank DKI.

"Jadi, kartu pengenal ini seperti Brizzi BRI atau BCA Flazz atau E-Money Bank Mandiri. Ini sekalian mau menambah jumlah nasabah Bank DKI dululah, biar banyak," ujar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com