Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konstruksi Layang Dimulai di Blok M

Kompas.com - 15/07/2014, 23:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Proyek pembangunan transportasi massal cepat (MRT) mulai memasuki persiapan konstruksi layang di Koridor Blok M-Sisingamangaraja. PT MRT Jakarta melakukan sejumlah kegiatan, yaitu pengupasan jalur hijau, relokasi utilitas, pengerasan median samping, dan pembangunan halte bus transjakarta pengganti yang berdampak pada perubahan lajur kendaraan di area tersebut.

Dalam siaran pers PT MRT Jakarta, Senin (14/7), Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami mengatakan, tahap persiapan konstruksi layang dilakukan setelah test pit dan soil investigation di sepanjang area dikerjakan. Test pit dan soil investigation telah dilakukan sejak pertengahan Januari 2014.

”Kami telah melakukan identifikasi utilitas sepanjang area konstruksi. Kami juga telah mengidentifikasi tingkat kekuatan struktur tanah untuk mendukung bangunan viaduct, stasiun, depo, dan bangunan bertingkat lainnya,” ujar Dono.

Persiapan konstruksi, lanjut Dono, adalah tahapan penting untuk memastikan tidak ada gangguan ketika fondasi bangunan dan viaduct atau jembatan penyangga jalur MRT dibangun.

Pengupasan jalur hijau di median jalan dan relokasi utilitas akan dimulai pada 16 Juli dan diperkirakan selesai pada 24 September 2014. Lokasinya di sekitar Blok M Plaza.

Pengupasan jalur hijau dilakukan dengan memindah dan menanam kembali pohon di median samping sisi timur dan barat. Pekerjaan dilakukan setiap 100 meter. Setelah pengupasan jalur hijau, pekerjaan dilanjutkan dengan pengerasan jalan.

Tahap pertama pengupasan median tengah dan pengerasan jalan dilakukan di Jalan Panglima Polim pada 16-25 Juli. Pekerjaan dilakukan siang dan malam dengan tetap mempertahankan lajur lalu lintas yang ada sebelumnya, yaitu dua jalur ke utara (Blok M-Sisingamangaraja) dan tiga jalur ke selatan (Sisingamangaraja-Blok M).

Pada tahap kedua, pengupasan median samping dan pengerasan jalan dilakukan di sisi timur dari Taman Mataram sampai Jalan Trunojoyo pada 16 Juli-18 Agustus. Pengupasan dilanjutkan untuk sisi barat dari Jalan Trunojoyo sampai Taman Mataram pada 18 Agustus-10 September.

Pekerjaan tahap kedua itu dikerjakan pukul 23.00-04.00 dengan menutup jalur lambat. Pada siang hari lalu lintas dikembalikan seperti semula.

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta M Nasyir mengatakan, relokasi utilitas, yang terdiri dari gas, air, listrik, dan optik fiber dilakukan oleh pemilik masing-masing. Pekerjaan relokasi berupa penggalian, pemasangan, penimbunan kembali, serta pengerasan jalan dengan aspal.

”Utilitas yang semula berada di sisi jalan atau di bawah trotoar dipindahkan menjadi berada di median jalan. Utilitas harus dipindahkan karena area sisi jalan akan menjadi lokasi tiang bakal stasiun MRT Blok M,” kata Nasyir.

Relokasi ini dimulai pada 16 Agustus sampai 24 September. Pekerjaan dilakukan pada siang dan malam hari. Jumlah lajur lalu lintas dipertahankan sama seperti sebelumnya dengan memanfaatkan pengerasan jalan yang baru.

Nasyir menambahkan, persiapan konstruksi lain dilakukan dengan pembangunan dua halte bus transjakarta pengganti Halte Masjid Agung di sisi barat dan timur Jalan Sisingamangaraja, tepatnya di depan Al-Azhar.

Halte pengganti dibangun pada 10 Agustus-15 September. Pembatas beton di sisi timur dan barat di depan lokasi halte untuk sementara dibongkar sebagai pengalihan lajur. Jumlah lajur lalu lintas tetap dipertahankan sama, yaitu setiap empat lajur ke arah utara dan selatan.

”Sesuai prosedur, kami berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya untuk menyiapkan rekayasa lalu lintas di setiap lokasi yang terdampak pembangunan,” kata Nasyir. (FRO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com