Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Tak Keberatan Ahok Jadi Gubernur

Kompas.com - 18/07/2014, 12:21 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta mengaku tidak keberatan apabila nantinya Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama naik jabatan menjadi Gubernur DKI Jakarta definitif. Hal itu dapat terjadi tentu saja apabila nantinya Gubernur DKI Jakarta saat ini, Joko Widodo, ditetapkan KPU sebagai presiden terpilih. 
 
Anggota DPRD DKI dari Fraksi PKS, Triwisaksana, menegaskan bahwa pihaknya selalu taat pada konstitusi dan naiknya Ahok sebagai gubernur merupakan bagian dari aturan dalam konstitusi. 
 
"Jadi, kan menurut undang-undang, Plt Gubernur akan menjadi gubernur pengganti jika gubernur berhalangan tetap. Saya kira Ahok ikut Jokowi sebagai Wagub hampir 2 tahun. Jadi, tidak akan masalah apabila nantinya dia naik sebagai gubernur. DPRD siap bekerja sama karena kita taat konstitusi," kata pria yang akrab disapa Sani itu saat dihubungi, Jumat (18/7/2014). 
 
Meski demikian, Sani menegaskan, pihaknya tetap ingin agar Jokowi kembali lagi sebagai gubernur, yang artinya presiden terpilih adalah Prabowo Subianto. PKS, kata Sani, tak pernah merasa keberatan Jokowi kembali lagi sebagai gubernur. 
 
"Ya, tidak apa-apa (Jokowi kembali). Kita akan terima karena taat konstitusi. Jadi, tidak ada masalah. Karena kalau Prabowo menang, artinya tidak ada yang perlu dipersiapkan secara administrasi," ujarnya. 
 
Sampai saat ini, KPU masih melakukan proses penghitungan suara. Rencananya, pengumuman pemenang pemilihan presiden akan dilakukan pada Selasa (22/7/2014) mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com